Limbah Kelapa Sawit Menjadi Pemanis Buatan

gogreenSisa ekstraksi minyak kelapa sawit dunia, setiap tahun menyisakan sekitar 13 juta ton limbah. Sisa produksi minyak kelapa sawit saat ini seringkali digunakan untuk menghasilkan panas dan energi listrik untuk pabrik kelapa sawit dan seringkali menimbulkan polusi.
Namun, sekarang sisa limbah yang sering disebut dengan tandan kosong atau TKS ini, nampaknya bisa berfungsi menjadi lebih baik bagi manusia. Dengan mengadaptasi teknik hidrolisis yang digunakan untuk memisahkan molekul air di dalam batang tebu dan sisa pemanenan jagung (brangkasan) menjadi pemanis. Sebuah tim di Singapura yang dipimpin oleh Jin Chun Wu dari Institut Kimia dan Ilmu Perekayasaan ASTAR, telah berhasil melakukan ujicoba yang bisa menghasilkan pemanis dari sisa tandan kosong kelapa sawit.
Tandan kosong kelapa sawit, memang mengandung materi bernama xylan, yaitu bahan karbohidrat yang merupakan bagian dari xilosa. Molekul-molekul gula yang dikandung Xylan sendiri menjadi rentan rusak dengan adanya unsur asam ringan. Namun, melalui proses hidrolisis yang selama ini banyak digunakan untuk mengubah batang tebu dan sisa panen jagung (yang sering disebut dengan brangkasan) menjadi gula, hal ini menjadi sebuah upaya yang murah.
Kunci sukses dari ujicoba tim yang dipimpin oleh Wu ini adalah kecermatan mereka dalam menggabungkan unsur asam untuk melakukan hidrolisis (sebuah reaksi kimia yang memecah molekul air atau H2O menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH−) melalui suatu proses kimia) untuk tandan kosong kelapa sawit ini. Mereka menggunakan sulfur (H2SO4) dan asam fosfor (H3PO4). Kombinasi kedua elemen itu telah menghasilkan efek yang sinergis untuk meningkatkan hasil gula yang didapat.
Karena elemen sulfur dan fosfor sangat penting untuk fermentasi xilosa menggunakan mikroba, kombinasi asam dari para peneliti ini memainkan sebuah peranan penting dalam konversi lebih lanjut dari xylose menjadi bahan kimia berguna lainnya, seperti xylitol pengganti gula, asam laktat dan etanol. Setelah hidrolisis dan netralisasi, komponen asam dapat digunakan secara langsung dalam fermentasi mikroba.
Hidrolisis memerlukan penggabungan elemen-elemen ini dalam level yang rendah, karena dalam tingkat yang lebih tinggi justru dapat merugikan. Dalam teknik hidrolisis tandan kosong (TKS) sebelumnya, para peneliti menggunakan konsentrasi yang lebih tinggi dari asam yang digunakan, namun tingkat sulfur dan fosfor menjadi terlalu tinggi untuk melakukan fermentasi mikroba.
Setelah menemukan kombinasi yang tepat dari asam ringan, Wu dan timnya menggunakan pemodelan komputer yang diikuti dengan sederetan ujicoba untuk menemukan gabungan yang optimal untuk proses hidrolisis ini. Mereka berhasil memperoleh hasil ekstraksi xylose di rentang sekitar 80-90%. Kondisi mereka dioptimalkan termasuk konsentrasi dari dua asam, suhu reaksi, pengenceran larutan dan ukuran partikel TKS. (Int)

Close Ads X
Close Ads X