Hotel Merugi

Medan | Jurnal Asia
PLN yang tak kunjung mampu mengatasi persoalan listrik dikeluhkan pengusaha perhotelan di Kota Medan. Pasalnya, pemadaman listrik berulang kali dalam sehari menambah beban biaya operasional.
Managing Director Garuda Plaza Hotel, Hendra Arbie mengaku, pihaknya harus mengeluarkan biaya tambahan Rp4 juta sampai Rp5 juta untuk operasional genset.
“Pemadaman listrik merugikan kalangan pengusaha karena harus mengeluarkan biaya ekstra. Selain itu, pemadaman memperpendek usia alat-alat elektronik yang sensitif dengan fluktuasi arus listrik,” kata Arbie dalam sebuah diskusi di Medan, Selasa (25/2).
Dia menyebut biaya tambahan termasuk perawatan genset. Disaat listrik normal, kata dia, perawatan rutin terhadap genset dilakukan enam bulan sekali. “Tapi kalau listrik sering padam, perawatan menjadi dua bulan sekali,” ucapnya.
Pihak hotel pun dihadapkan pada situasi dilema. Karena mustahil menaikkan tarif di tengah persaingan hotel bintang empat dan lima yang sedang jor-joran banting harga.
Tidak hanya kalangan perhotelan yang menjerit, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) juga ketiban masalah. Seperti yang diungkapkan Bana Situmorang, pemilik rental Playstation 3 di Jalan Utama. Karena listrik sering padam, ia terpaksa membeli genset agar 10 unit PS 3 yang disewakan dengan tarif Rp5 ribu per jam bisa beroperasi. Untuk membeli bensin genset, Bana mengaku mengeluarkan biaya Rp100 ribu per hari.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo menjelaskan, krisis listrik di Sumatera Utara imbas dari lambannya perizinan pembangunan pembangkit. Akibatnya, pembangunan pembangkit melenceng dari rencana, padahal kebutuhan listrik terus bertambah. (Dtf)

Close Ads X
Close Ads X