Mengenal Hama Jambu Mete dan Pengendaliannya

ULAT KIPAT (Cricula trisfenestrata HeIf). Pada tanaman terlihat kepompong
bergelantungan. Ulat berwarna hitam bercakbercak putih, kepala dan ekor warna
merah nyala, dan seluruh tubuhnya ditumbuhi rambut putih berbentuk Telurnya
berwarna putih, oval. Fase pupa berlangsung 4 / minggu, fase kepompong 3-5
minggu.
Gejala: daun-daun tidak utuh dan terdapat bekas gigitan. Pada serangan yang hebat,
daun dapat habis sama sekali,tetapi tanaman tidak mati. Bila terkena serangan,
tanaman tidak akan menghasilkan buah dan baru pulih setelah 18 bulan.
Pengendalian: dengan menyemprotkan\ insektisida Symbush 50 EC atau Pumicidin
dengan dosis 1,0-1,5 mVliter air.
Helopeltis sp
Tubuh imago berwarna hitam, kecuali abdomen bagian belakang sebelah bawah
berwarna putih. Gejala: pada tunas-tunas daun muda, tangkai daun terdapat bercak-
bercak hitam tidal( merata. Daun dan ranting segera mengering; dan diikuti dengan
gugurnya daun.
Pengendalian: (1) melalui teknik bercocok tanam, misalnya dengan mengurangi
tanaman inang atau tanaman peneduh. (2) dengan insektisida Agroline dengan dosis
0,2 % atau Thiodan dengan dosis 0,02 %.
Ulat penggerek batang (Plocaederu feeeugineus L). Gejala: mula-mula daun berubah
warna menjadi kuning. Lama-kelamaan daun akan gugur/rontok dan tanaman dapat
mati.Pengendalian: (1) dengan menangkap ulat penggerek tersebut. (2) dengan
mengelesi 1 sekitar permukaan batang/akar dengan 1 larutan BMC 1-2% (20 gram/
liter air).
Penyakit
Penyakit yang sering menyerang adalah penyakit busuk batang dan akar, penyakit
bunga dan putik, dan Antracnossis. Penyakit ini dapat dibasmi dengan Fungisida Zinc
Carmamate, Captacol dan Theophanatea.Penyakit layu. Penyakit ini muncul bila tempat
pembibitan terlalu lembab dan jenuh air.
Penyebab: Phytophthora palmivora,Fusarium sp, dan Phytium sp. Gejala: bila tanaman
tiba-tiba menjadi layu. Pengendalian: (1) memperbaiki lingkungan pembibitan, seperti
memperdalam parit pembuangan air dan mengurangi naungan yang terlalu rapat.
(2) penyemprotan Dithane M 45 secara teratur dan terencana.
Daun layu dan kering.Penyebab: bakteri Phytophthora solanacearum. Gejala:secara
mencolok daun-daun berubah warna dari hijau menjadi kuning lalu gugur,beberapa cabang
meranggas, dan tanaman akhirnya mati. Jaringan kayu pada batang yang terserang di bawah
kulit berwarna hitam atau biru tua dan berbau busuk. Pengendalian: tanaman yang terserang
penyakit ini harus dibongkar sampai ke akarakarnya supaya penyakit tidak menutar ke
tanaman lain.

Pencegahan harus dilakukan secaraterpadu. Bibit dan alat-alat pertanian harus bebas dari
kontaminasi bakteri dan karantina tanaman dilakukan secara konsekuen. (int)

Close Ads X
Close Ads X