Tingkatkan Sektor Pertanian Holtikultura

Tinjau Pertanian Semangka (1)

Perbaungan | Jurnal Asia
Wakil Bupati Sergai Syahrianto SH mengimbau kepada Dinas Pertanian dan Peternakan agar berkonsentrasi untuk meningkatkan sektor pertanian holtikultura. Caranya dengan mengadakan pendampingan dan pembekalan kepada petani, guna meningkatkan kemampuan menanam yang intensif.Hal ini dilakukan agar hasil yang didapat lebih maksimal dan memuaskan serta para petani diharapkan dapat menanam variasi tanaman lain yang memiliki nilai pasar yang tinggi seperti melon dan bawang merah. Hal ini diutarakan Wakil Bupati Sergai, Syahrianto SH ketika meninjau lahan pertanian holtikultura, di Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan. Turut hadir Kadis Pertanian dan Peternakan (Tannak) Kepala Bidang Pertanian Khoirul Basri SP MP, Kepala Desa Suka Jadi Kecamatan Perbaungan Mhd Haris, petani semangga kelompok tani Setia Tani, Siswandi, penyuluh pertanian dan masyarakat. Syahrianto dalam arahannya mengatakan, sekarang ini kebanyakan petani holtikultura di daerah kita ini tidak memiliki lahan sendiri. Mereka menanam tanaman holtikultura seperti semangka dilahanlahan yang belum dimanfaatkan oleh pemiliknya sebelum musim tanam tiba. “Bertanam tanaman holtikultura diarahkan untuk meningkatkan penghasilan dan pendapatan petani yang selama ini hanya bertanam tanaman pangan (padi) saja,” katanya. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari para petani semangka, hasil panen yang maksimal hanya 700 kg per rante. Jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang mencapai 1,2 sampai dengan 1,5 ton per rante tentunya hasil panen petani semangka didaerah kita tergolong belum memuaskan. “Ditemukan penyebab tidak bisa maksimalnya hasil panen petani semangka karena para petani belum bertanam secara intensif dan masih mengandalkan metode tanam yang konvensional, padahal faktor irigasi dan kesuburan tanah sangat memadai,” ujar Wabup. Selanjutnya diperlukan suatu kekuatan kelompok-kelompok tani dengan lebih menghidupkan kelembagaan mereka yang selama ini sudah ada, tetapi belum begitu aktif. Dengan diaktifkannya kelembagaan kelompok tani tersebut, maka akan ada posisi tawar yang baik bagi para petani dalam memasarkan hasil pertaniannya sehingga mendapat hasil yang memuaskan. Sementara Kadis Tannak Kepala Bidang Pertanian Khoirul Basri SP MP menyatakan, Dinas Pertanian dan Peternakan siap melaksanakan pendampingan dan penyuluhan kepada petani semangka tentang cara tanam holtikultura secara intensif sehingga mendapatkan hasil panen yang memuaskan. “Untuk ke depannya tanaman bawang merah akan diprogramkan demplot atau demfarm di masing-masing kecamatan. Harapannya untuk pertanian di Sergai dapat mencapai Indeks Pertanian (IP) sekurang-kurangnya 3,0 yaitu padi-padipalawija. Jika tidak ada palawija maka dapat diganti dengan bertanam holtikultura,” ujar Khoirul. Khoirul menjelaskan, Dinas Pertanian dan Peternakan Sergai akan mendukung penguatan kelembagaan kelompokkelompok tani, karena dengan kuatnya kelembagaan kelompok-kelompok tani, maka aktivitas rantai pasar dapat diputus sehingga petani holtikultura yang menentukan harga jual hasil panennya dan bukan pasar. Hal tersebut yang selama ini dialami para petani holtikultura karena kelemahan tanaman holtikultura ini adalah harganya yang fluktuatif (gampang berubah-ubah) dan tidak dapat ditahan lama karena gampang busuk. Adapun sentra-sentra tanaman holtikultura dalam hal ini semangka di Serdang Bedagai tersebar di Kecamatan Perbaungan, Pegajahan, Pantai Cermin dan Kecamatan Sei Bamban yang setiap tahunnya memang menjadikan semangka sebagai tanaman sela pada saat musim bero tiba. (Ali Amran)

Close Ads X
Close Ads X