Kawasaki Tambah Pabrik dan Luncurkan Produk Baru

Kiri ke kanan, Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi, Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat, Komisaris PT Kawasaki Motor Indonesia Hans G. Tabalujan menaiki motor produksi kawasaki saat peresmian pabrik kawasaki Indonesia di Cikarang, Jawa Barat,

Jakarta| Jurnal Asia
Selain gencar melansir produk-produk terbarunya di semester awal, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) makin serius di kancah industri otomotif Indonesia khususnya roda dua.Selain gencar melansir produk-produk terbarunya di semester awal, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) makin serius di kancah industri otomotif Indonesia khususnya roda dua. Sebagai bukti, mereka membuka pabrik kedua dan meluncurkan produk terbaru di kawasan industri MM2100 Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat. KMI memperkenalkan pabrik baru di ajang Grand Opening New Factory PT Kawasaki Motor Indonesia bertema ‘Jumping To The New Stage’ yang berlangsung sejak, Selasa lalu. Dan selain Grand Opening pabrik kedua, juga diperkenalkan produk terbaru Kawasaki Ninja RR Mono. Hadir pula petinggi Kawasaki serta Menteri Perdagangan M Lutfi dan Menteri Perindustrian MS Hidayat. “Pabrik yang berdiri di atas tanah seluas 15 Hektar ini, diklaim Kawasaki mampu memproduksi hingga 150.000 unit motor per tahunnya,” ujar Yoshihiro Tanigawa presdir PT KMI. Di pabrik kedua dari PT KMI yang terletak di kawasan industri MM2100 itu mampu memperkerjakan sekitar 1.600 orang tenaga kerja yang rencananya pabrik ini akan memproduksi 4 model motor milik Kawasaki. Dalam sambutannya Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, tingginya pertum buhan industri auomotif dalam negeri telah bergerak seiring dengan pertumbuhan konsumen di Indonesia. Pertumbuhan tersebut telah memberikan dampak tersendiri terutama terhadap tingkat polusi dan kemacetan di beberapa kota besar. MS Hidayat mengakui, tumbuhnya industri automotif telah menambah kemacetan jalanan di kota besar, termasuk Jakarta. Meskipun begitu, dia mengatakan Kemenperin tidak bisa menghentikan sepihak produksi produk automotif hanya dengan alasan tersebut. “Kalau macet saya kira itu tidak bisa dihindari, Kementerian Perindustrian tidak bisa menyetop industri,” tutur Hidayat. Menurut Hidayat untuk mengurangi macet saat ini akan lebih tepat jika dilakukan melalui pembangunan dan pemaksimalan sisi infrastruktur yang lebih terarah dan berkelanjutan. “Jaringan jalan infrastruktur, jaringan distribusi motor jangan terfokus di sini saja, dan akan diekspor seperti industri Kawasaki Motor ini,” tutupnya. (vn/dtc)

Close Ads X
Close Ads X