kokoh di puncak klasmen

Philippe Coutinho

Liverpool | Jurnal Asia
Liverpool memetik kemenangan penting dalam menjaga asa menjadi juara Liga Premier. The Reds sukses menang 3-2 atas Manchester City lewat sebuah pertandingan yang berjalan sengit. Drama lima gol terjadi di Anfield, Minggu (13/4) malam WIB. Raheem Sterling membuat The Reds sudah unggul saat laga baru berjalan enam menit saja. Pertandingan sendiri dimulai dengan tempo cepat dalam intensitas yang tinggi. Bertindak sebagai tuan rumah tentu saja sangat dimanfaatkan The Reds untuk menekan tamunya. Benar saja, Liverpool berhasil unggul cepat di menit melalui Raheem Sterling. Mendapat umpan terobosan dari Luis Suarez, Sterling dengan mudah berhasil memperdaya Joe Hart. Setelah memimpin satu gol, tuan rumah masih belum mau mengendurkan serangan. City yang mendapat tekanan mencoba bermain lebih sabar dan berusaha memanfaatkan serangan balik. Memasuki menit ke-26 Stadion Anfield kembali bergemuruh. Martin Skrtel berhasil menjebol gawang Hart memanfaatkan sepak pojok yang dieksekusi Steven Gerrard. Menjelang babak pertama usai City perlahan mulai bangkit. Mereka sempat memperoleh peluang dari David Silva dan Fernandinho namun masih gagal. Sampai babak pertama usai skor 2-0 masih milik Liverpool. Keluar dari kamar ganti, City perlahan berusaha membangun serangan. Usaha mereka mengejar gol akhirnya berhasil terwujud di menit ke-57. David Silva berhasil mengkonversi umpan matang James Milner dari sisi kanan menjadi gol. Lima menit berselang City berhasil memaksakan hasil imbang 2-2 setelah Glen Johnson membuat gol bunuh diri. Berawal dari Silva yang bermaksud mengirim umpan ke tengah kotak penalti membentur kaki Johnson dan bola mengarah ke dalam gawang sendiri. Liverpool akhirnya bisa kembali memimpin pertandingan di menit ke-78 melalui Philippe Coutinho. Pemain asal Brasil ini menyambar bola hasil clearence yang buruk dari Vincent Kompany. Di waktu extra time petaka terjadi buat tuan rumah. Liverpool harus bermain dengan 10 orang pemain setelah Jordan Henderson diusir wasit karena menebas Samir Nasri. Setelah mengeluarkan berbagai upaya untuk menyamakan kedudukan, City akhirnya tak mampu mengatasi perlawanan The Reds. Saat wasit membunyikan peluit tanda pertandingan berakhir skor 3-2 masih milik Liverpool. Tiga poin ini merupakan hasil krusial buat The Reds mengingat fakta The Citizens juga merupakan kandidat serius dalam perebutan titel Liga Premier. Hasil ini sekaligus membalaskan dendam Liverpool yang dipertemuan pertama kalah 2-1. “Itu mungkin pernyataan terbesar yang kami buat sejauh ini,” komentar Steven Gerrard usai pertandingan. “Itulah 90 menit terlama yang pernah saya mainkan. Ada bagian-bagian dalam pertandingan di mana waktu seperti berjalan mundur.” Kemenangan tersebut membuat Liverpool masih memuncaki klasemen dengan 77 poin dari 34 pertandingan, dibuntuti Chelsea yang punya 72 poin dan kini sedang memainkan laga ke-34 menghadapi Swansea. Sementara itu City, yang ada di posisi tiga, baru memainkan 32 laga dan mengoleksi 70 poin. Bila City bisa memenangi dua laga tabungannya, maka raihannya akan menjadi 76 poin, alias masih kalah dari Liverpool. Dengan demikian Liverpool pun tak ayal berada dalam posisi terdepan dalam perburuan gelar juara, meski Gerrard menegaskan Liverpool takkan mau berandaiandai dan fokus satu per satu ke laga-laga yang masih harus dihadapi oleh timnya “Kami masih punya empat laga sisa. Orang bilang yang terbesar adalah laga lawan Manchester City tapi saya tak sepaham, yang terbesar berikutnya adalah Norwich. Kami belum dapat apa-apa,” tegas Gerrard. Liverpool akan melawat ke markas Norwich pada 20 April, lalu menjamu Chelsea pada 27 April. Pada tanggal 5 Mei Gerrard cs bakal menyambangi Crystal Palace, sebelum menyudahi musim di Anfield dengan menjamu Newcastle United pada tanggal 11 Mei. (bn-dc)

Close Ads X
Close Ads X