Dirjen Dikti Apresiasi Implementasi Program USAID Prioritas

Medan | Jurnal Asia
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Dr Djoko Santoso terkesan dengan hasil implementasi program yang dikembangkan USAID Priotitas bersama Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK). “Apreasi itu beliau sampaikan saat mengikui Teachers Training Institute (TTI) Review Meeting di kantor Kemendikbud Jakarta. Kami menggelar kegiatan ini untuk melaporkan perkembangkan implementasi program di tingkat LPTK,” ungkap Provincial Communication Specialist USAID Prioritas Sumatera Utara Erix Hutasoit di Medan, akhir pekan kemarin. Dirjen Dikti dalam kesempatan itu mengatakan model perkuliahan aktif (active learning) yang dikembangkan USAID Prioritas dan LPTK merupakan wujud dari demokrasi pendidikan. Mahasiswa atau siswa dalam belajar di kelas difasilitasi agar mampu menyampaikan gagasan dan proses perkuliahan dikemas dengan pendekatan mahasiswa aktif. ”Praktik yang baik ini perlu disebarluaskan kepada seluruh LPTK untuk dapat menghasilkan guru yang terbaik,” tukas Djoko Santoso. Direktur Program USAID Prioritas Stuart Weston mengatakan pihaknya terus berkomitmen bekerja sama dengan LPTK untuk meningkatkan mutu pendidikan. Ke depan USAID Prioritas akan kembali melatih dosen LPTK. Pelatihan akan fokus menggunakan modul yang mendukung pelaksanaan kurikulum 2013. Materi pelatihan akan juga mengembangkan materi kurikulum untuk literasi, IPA dan Matematika. Selain itu pelatihan akan ditujukan mengembangkan praktik mengajar yang lebih efektif untuk mengembangkan kemampuan calon guru, khususnya dalam memanfaatkan sekolah lab (lab school) dan sekolah mitra masing-masing LPTK. “Kami juga akan memfasilitasi melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) antara dosen bersama guru di sekolah. Tujuannya agar masalah-masalah pembelajaran di kelas dapat dipecahkan,” katanya. Dalam kegiatan TTI Review Meeting itu, Universitas Negeri Medan (Unimed) dan IAIN Sumatera Utara bersama 16 LPTK negeri yang berada di bawah koordinasi Kemdikbud dan Kemenag, ikut memamerkan dan mempresentasikan perubahan yang terjadi dalam proses perkuliahan dengan pendekatan active learning. Produk yang dipamerkan termasuk hasil pengembangan yang dilakukan di sekolah lab dan sekolah mitra LPTK. Sekolah lab adalah tempat praktik mengajar mahasiswa agar mendapatkan pengalaman baik dalam mengajar. LPTK mitra USAID Prioritas tersebar di tujuh provinsi, yaitu Aceh (Universitas Islam Negeri Ar-Raniry dan Universitas Syiah Kuala), Sumatera Utara (Universitas Negeri Medan dan IAIN Sumatra Utara), Banten (IAIN Sultan Maulana Hasanudin dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa), Jawa Barat (Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati), Jawa Tengah (Universitas Negeri Semarang, IAIN Walisongo Semarang, dan Universitas Negeri Yogyakarta), Jawa Timur (Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya, dan UIN Sunan Ampel, Surabaya), serta Sulawesi Selatan (Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN) Makassar). Setiap LPTK mitra juga memiliki 2-3 anggota konsorsium yang dilibatkan pada setiap kegiatan USAID PRIORITAS sehingga semakin banyak LPTK yang dapat mengakses praktik yang baik dalam perkuliahan. Anggota LPTK konsorsium saat ini berjumlah 32 LPTK. (Ilham)

Close Ads X
Close Ads X