Jalur Terjal The Citizen

Manchester | Jurnal Asia
Manuel Pellegrini harus memutar otak demi menjaga kans menjuarai Liga Premier musim ini. Manchester City pun harus bergantung dengan hasil pertandingan lain untuk mewujudkan asa juara mereka.Peluang Manchester City menjadi kampiun Liga Premier musim ini mengecil pascapenampilan buruk di dua laga terakhir. Jika City nantinya gagal juara, maka badai cedera pantas disebut jadi biang keladinya. City sebenarnya punya peluang besar jadi juara dibanding Liverpool dan Chelsea, mengingat mereka punya dua laga tersisa plus yang lebih baik dari kedua rivalnya itu. Tapi dua hasil pertandingan sebelumnya, yakni kekalahan 2-3 dari Liverpool serta imbang 2-2 dengan Sunderland, membuat City kini dalam posisi sulit mengingat kans mereka jadi juara juga ditentukan hasil-hasil yang didapat Liverpool serta Chelsea. Jika dirunut ke beberapa pekan sebelum ini, sebenarnya penampilan City juga sempat menurun di mana mereka meraih satu kemenangan, satu imbang, dan satu kekalahan di bulan Februari. Sudah begitu City pun hanya bisa menciptakan satu gol dari tiga laga itu. Perbandingan sangat mencolok dengan Liverpool yang belum terkalahkan sejak pergantian tahun dan memenangi 10 pertandingan terakhirnya di Liga Premier dengan performa yang relatif stabil. Atas naik-turunnya penampilan City yang membuat mereka kehilangan predikat favorit juara, pelatih Manuel Pellegrini menyalahkan banyaknya pemain yang cedera sebagai penyebabnya. Terutama Sergio Aguero yang dalam beberapa bulan terakhir bolak-balik ruang perawatan. Lalu David Silva, Jesus Navas, Vincent Kompany, Fernandinho, dan terakhir Yaya Toure juga sempat bermasalah dengan cedera. “Banyak pemain kami yang cedera sepanjang musim ini. Jelas itu jadi masalah untuk kami,” ujar Pellegrini di Sky Sport. “Meski saya pikir ini bukan hanya menimpa tim kami. Kami bermain sangat intens di banyak laga, dan mungkin semua tim yang bermain di banyak kompetisi akan mendapati pemainnya banyak terkena cedera.” Namun pernyataan bernada frustasi tersebut tetap tidak bisa dijadikan sebagai kambing hitam. Kebangkitan The Citizen lah yang saat ini dituntut. Kejelian Pellegrini sebagai sang nahkoda layak diuji di tengah badai cedera tersebut. Selasa (22/4) dinihari WIB, The Citizen harus mampu bangkit dan menunjukkan bahwa taring mereka masih ada. Mereka harus membuktikan bahwa City memang masih layak menjadi kontestan untuk juara saat menjamu West Bromwich Albion di Etihad Stadium. Saat ini, City tertinggal sembilan poin dari Liverpool di puncak klasemen. Jarak semakin melebar setelah The Reds menang 3-2 atas Norwich City, Minggu (20/4) malam. Punggawa City, Fernandinho, tak menampik jadwal padat yang dijalani City di kompetisi musim ini telah membuat mereka kelelahan dan mengalami penurunan performa. Dibandingan dengan Liverpool, City memainkan 13 laga lebih banyak. Problem kelelahan juga kembali mengemuka kala tim ditahan imbang Sunderland tengah pekan ini. “Hal tersebut memang bisa membuat beberapa perbedaan, karena kami juga berlaga di Liga Champions, Liga Premier, dua kompetisi piala, mungkin kami sedikit kelelahan. Mungkin itu yang membuat semuanya berbeda. Namun tim kami tampil baik, terutama di bulan Desember dan Januari. Di bulan April kami sedikit lebih baik, namun melawan Sunderland, kami tidak tampil cukup baik untuk bisa menang,” tutur Fernandinho. Menjamu West Brom, Pellegrini dipastikan kehilangan salah satu pemain andalannya lagi, yakni Jesus Navas. Winger lincah asal Spanyol tersebut harus masuk ruang perawatan medis karena mengalami cedera engkel dalam sesi latihan dua pekan lalu. Ia pun menyusul Yaya Toure dan David Silva yang dipastikan absen. “Pertandingan melawan Sunderland sungguh mengecewakan. Saya berharap kami bisa meningkatkan performa kami saat melawan West Bromwich. Yaya Toure, David Silva dan Jesus Navas, ketiganya cedera saat ini,” tegas Pellegrini. (adpdc-bn-ss)

Close Ads X
Close Ads X