Kemendag Bangun Pasar Percontohan di Sumbar

Jakarta | Jurnal Asia
Kementerian Perdagangan membangun pasar di Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat, sesuai program revitalisasi pasar tradisional. Pasar yang diberi nama Pasar Kumpulan itu adalah pasar percontohon pertama di Sumbar yang direvitalisasi otoritas perdagangan. Pasar yang menghabiskan dana Rp6 miliar tersebut diharapkan menjadi salah satu sarana yang dapat mendukung kelancaran distribusi barang, khususnya bahan kebutuhan pokok masyarakat Kabupaten Pasaman. “Diharapkan dengan diresmikannya Pasar Kumpulan dan Pasar Panti, kebutuhan masyarakat Kabupaten Pasaman dapat terpenuhi ditunjang dengan harga yang terjangkau. Dengan demikian, stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat dapat terjaga dan perputaran ekonomi masyarakat Kabupaten Pasaman dapat berkembang,” jelas Mendag Lutfi, Minggu (20/4). Kementerian Perdagangan dalam program kerjanya berkomitmen mempertahankan eksistensi dan daya saing peran pasar tradisional dengan merevitalisasi pasar tradisional. “Kami akan terus konsisten melaksanakan revitalisasi pasar tradisional guna mengubah citra pasar tradisional dari kesan kotor, semrawut, bau, dan gersang menjadi pasar yang bersih, tertib, nyaman, sejuk, serta lebih berdaya saing selaras dengan tumbuh berkembangnya toko modern.” Dia mengharapkan ke depannya masyarakat yang sudah berbelanja ke pasar modern/ toko modern akan kembali beralih ke pasar tradisional. Selain memperbaiki fisik pasar tradisional, program revitalisasi pasar tradisional yang dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan melalui Dana Alokasi Khusus dan Tugas Pembantuan juga ditujukan untuk mendorong percepatan pembangunan di daerah. Mendag mengatakan pertumbuhan ekonomi di daerah akan memperkuat sektor perdagangan dan meningkatkan daya saing pasar domestik. Hal ini sangat penting dalam menghadapi tantangan dan kompetisi global yang semakin ketat. Lebih lanjut, Lutfi menggarisbawahi bahwa Kementerian Perdagangan akan terus memantau perkembangan program revitalisasi pasar, termasuk Pasar Kumpulan dan Pasar Panti. Namun, keberhasilan pelaksanaan program revitalisasi pasar ini tentunya membutuhkan kerja sama yang sinergis dari seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maupun para pengelola pasar, pedagang, dan konsumen. Hasil evaluasi Kementerian Perdagangan terhadap kinerja 32 Pasar Percontohan yang direvitalisasi telah menunjukkan kenaikan omset yang cukup signifikan yaitu rata-rata 70 persen per bulan. Kenaikan omset transaksi tersebut diklaim sebagai bukti bahwa program revitalisasi sangat bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan para pedagang di pasar tradisional yang mayoritas merupakan pedagang kecil menengah. “Melalui revitalisasi ini, diharapkan pasarpasar tradisional dapat dimanfaatkan dan dipelihara dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan usaha para pedagang dapat terus berkembang guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pasaman,” tegas Mendag Muhammad Lutfi. (BC)

Close Ads X
Close Ads X