Transaksi Rp15 Triliun per Bulan, Bos PLN Ingin Transparan

Jakarta|Jurnal Asia
PT PLN (Persero) saat ini terus melakukan pembenahan dari masalah korupsi. Semua transaksi yang dilakukan oleh perusahaan listrik negara ini harus transparan dan bersih.Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan punya keinginan kuat untuk menjadikan PLN sebagai perusahaan modern. Tak lagi menjadi perusahaan yang tidak transparan. Apalagi transaksi para pelanggan PLN setiap bulan mencapai Rp15 triliun. “PLN kan ingin jadi perusahaan modern. Tidak ada yang tidak publikasi, semua prosedur transparan, tidak ada yang tidak bisa diakses. Transaksinya saja sebulan dari pelanggan Rp15 triliun. Kalau sistem tidak bagus dan tidak bersih dari gratifikasi ya dampaknya akan buruk sekali ke masyarakat,” tutur Nur usai menandatangani kerjasama pemberantasan korupsi dengan Transparansi Internasional Indonesia (TII) di Blok S, Jakarta, Selasa (2/4). Nur mengatakan, PLN saat ini sedang membangun sistem transparansi yang menyambung ke semua kantor PLN di daerah. “Ini akan jadi satu tahun ke depan sesuai UU. Skor 70 persen, jadi improving (perbaikan) semakin lama transparansi semakin baik,” ujar Nur. Menurut Nur Pamudji, saat ini sudah banyak perubahan yang dilakukan oleh PLN terkait perbaikan tata kelola perusahaan. “Dulu direksi PLN tidak tahu berapa uang kas yang dimiliki, sekarang sudah tahu, real time, sudah mengalirkan lebih dari Rp15 triliun per bulan dengan sebuah sistem jadi sistem itu tidak bisa dihancurkan, tidak bisa roll back,” papar Nur. Sekadar diketahui, PT PLN (Persero) kembali menggaet lembaga Transparansi Internasional Indonesia (TII) untuk bekerjasama memberantas korupsi dan gratifikasi di perusahaan listrik milik negara tersebut. “Saya merasakan manfaat yang sangat besar dengan kerja sama. Kerja sama ini menjadi faktor mempermudah resistensi di PLN, artinya direksi PLN tidak main-main, jadi sungguh-sungguh kerjasama dengan lembaga terkenal dalam hal pemberantasan korupsi, jadi ada keseganan untuk menyerang PLN di awal-awal. Seandainya PLN gerakan korupsi sendirian, maka dari dalam dan luar serangannya keras,” tutur Nur. Dia mengatakan, dirinya inginmenjadikan PLN bersih dari kegiatan gratifikasi. PLN harus menjadi perusahaan yang maju dan modern, serta meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan. Menurut Nur, saat ini sudah banyak perubahan yang dilakukan oleh PLN terkait perbaikan tata kelola perusahaan. “Dulu direksi PLN tidak tahu berapa uang kas yang dimiliki, sekarang sudah tahu, real time, sudah mengalirkan lebih dari Rp15 triliun per bulan dengan sebuah sistem jadi sistem itu tidak bisa dihancurkan, tidak bisa roll back,” papar Nur.Bahkan, ujar Nur, sekarang PLN sudah mengetahui kepada siapa subsidi listrik yang diberikan oleh negara. Kemudian untuk pengadaan barang dan jasa, PLN juga ingin memberantas korupsi atau kolusi yang terjadi. “Kerjasama ini sebelumnya berakhir Maret 2014 kembali saya menemui TII. Minta restu untuk memperpanjang kerjasama ini dan disetujui,” jelas Nur. Kemudian, Nur juga mengatakan, PLN ingin terus meningkatkan pelayanan ke pelanggan, sehingga segala keluhan bisa diatasi. (dc)

Close Ads X
Close Ads X