Gubsu: Utamakan Kepentingan Rakyat

Medan| Jurnal Asia
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Gatot Pujo Nugroho berharap siapapun secara resmi memenangkan Pemilu Legislatif 2014 pada akhirnya rakyatlah yang harus diutamakan kepentingan dan merasakan manfaatnya. “Hakikatnya, pemilu bukanlah pertarungan kalah atau menang. Melainkan menuju format kemanfaatan rakyat. Jadi siapapun yang memperoleh suara terbanyak dalam Pemilu 2014 ini, masyarakat harus diutamakan,” ujar Nurdin Lubis saat membacakan sambutan Gubsu dalam diskusi publik pemecahan isu-isu aktual di kampus USU, Rabu (23/4). Kemudian Nurdin juga memaparkan bahwa konsolidasi demokrasi melalui pemilu adalah untuk kepentingan bersama menuju kesejahteraan rakyat. Oleh sebab itu, lanjutnya, menyikapi pascapemilu legislatif pada 9 April 2014 yang secara umum berjalan baik dan lancar di Sumut. Hendaklah tetap berpijak pada kepentingan rakyat dan keutuhan NKRI sehingga apapun hasilnya untuk rakyat. Lebih lanjut, Nurdin menyampaikan tiga catatan dari penyelenggaraan pemilu legislatif lalu, yaitu yang pertama adalah pemilu berjalan aman, lancar dan kondusif secara umum, kedua partisipasi masyarakat meningkat dibanding Pilgubsu dan ketiga masih ditemukannya beberapa kelemahan teknis di tingkat KPPS dan PPS maupun dugaan praktik money politic. “Ke depan kita berharap ada perbaikan sistem dan persiapan penyelenggara yang lebih profesional serta berkaitan dengan penyimpangan yang merusak tatanan demokrasi patut ditegakkan hukum secara konsekuen,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Program Pascasarjana Studi Pembangunan USU, M Arif Nasution mengemukakan demokrasi adalah pilihan. Kalau kita sudah sepakat memilih demokrasi mari kita laksanakan sungguh-sungguh secara baik. “Demokrasi seyogyanya untuk memperkecil konflik dalam penyelenggaraan berkebangsaan dan berpemerintahan. Namun jika dengan demokrasi malah menimbulkan banyak konflik, berarti ada yang salah dalam penerapannya. Hal inilah yang harus kita bahas,” ujarnya. Namun dalam membahas demokrasi termasuk pilihan-pilihan lainnya, papar Arif, hendaklah benar-benar dilandasi pada semangat kebangsaan yang tinggi dan tetap dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia secara utuh. Di sisi lain, Kepala Badan Kesbangpol Linmas Sumut, Eddy Syofian melaporkan bahwa dialog dengan msyarakat intelektual ini akan di dokumentasikan dalam bentuk buku. Dan melalui kegiatan seri dialog demokrasi membangun konsolidasi demokrasi diharapkan kualitas indeks demokrasi di Sumut akan lebih baik lagi. (Ilham Pane)

Close Ads X
Close Ads X