Ribuan Pasien Cuci Darah di Pirngadi

Medan | Jurnal Asia
Sekira 1.000 pasien gagal ginjal rutin melakukan cuci darah setiap bulan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan. Berdasarkan data yang diterima dari RSUD dr Pirngadi sejak Januari lalu pasien cuci darah di rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan mencapai ribuan, jumlah tersebut sudah hal yang normal.“Memasuki 2014 tepatnya bulan Januari 1279 pasien yang melakukan cuci darah. Ada penurunanan di bulan Februari yakni sebanyak 1146 dan terdapat kenaikan di bulan Maret yakni 1307 pasien. Akan tetapi ini bukan peningkatan yang tinggi masih bisa dikatakan normal,” kata Dikatakan oleh Kabag Hukum dan Humas Pirngadi Medan, Edison Paranginangin kepada wartawan, Rabu (23/4). Dijelaskan, saat ini berdasarkan informasi RSUD dr Pirngadi Medan mempunyai sekitar 30 mesin Hemodialisa (HD). Sebenarnya, ada sekitar 60 mesin akan dioperasionalkan namun, masih dalam proses. “Meski masih rencana namun semoga secepatnya kita operasionalkan tahun ini, ruang HD masih dalam tahap rehab dan tinggal pemakaian,” tambahnya. Salah satu pasien cuci darah, Evilina Panjaitan (35) sudah selama 11 tahun menjalani cuci darah di RS Pirngadi. “Mulai dari surat miskin, jamkesmas, dan sekarang BPJS yang saya gunakan setiap Senin dan Kamis saya melakukan cuci darah,” kata warga Marindal tersebut. Satu pasien lainnya, Natalisa warga Padang Bulan Medan mengatakan ia mendapat jadwal dalam seminggu dua kali melakukan cuci darah. “Awalnya saya hipertensi sehingga mengakibatkan gagal ginjal dan diharuskan untuk cuci darah. Cuci darah ini baru 4 bulan saja jalani,” ucapnya. Sementara itu, Dr Umar Zein DTM&HSpPd KPTI mengatakan gagal ginjal yang disebabkan hipertensi terdatap dua macam yakni hipertensi primer dan sekunder. Dijelaskannya, biasanya gagal ginjal yang disebabkan hipertensi 90 persen lebih merupakan dari hipertensi primer. Yang disebabkan banyak faktor, misalnya keturunan, karena faktor usia, faktor jenis kelamin dan stres juga. Saat ditanya usia yang rentan terkena gagal ginjal, Umar menjelaskan umumnya mengenai orang usia dewasa, namun terkadang bisa juga usia muda. “Usia muda biasanya terdapat penyakit lain seperti sekunder karena infeksi ginjal sehingga mengecilnya ginjal,” terangnya. Untuk itu harus dilakukan cuci darah, sebagai pengganti ginjal yang sudah tidak bisa menyaring sisa-sisa metabolisme tubuh. “Meski kebanyakan karena faktor keturunan, maka himbauan kita yang penting pasien harus lakukan periksa secara rutin. Kalau kita sudah tahu hipertensi lakukan pemeriksaan rutin dan teratur. Mereka yang terkena gagal ginjal kebanyakan tidak teraturnya makan obat, dari 100 persen ada 50 persen pasien yang tidak rutin berobat,” ujarnya. (Irwan)

Close Ads X
Close Ads X