Tiga Bulan, BRI Raup Rp5,9 T

Jakarta|Jurnal Asia
Bank Rakyat Indonesia (BRI) kian kinclong. Pada triwulan pertama 2014, bank BUMN ini mencatat laba bersih Rp5,9 triliun atau meningkat 17,86 persen dari periode sama di tahun 2013 sebesar Rp5,01 triliun.“Di tengah fluktuasi kondisi perekonomian Indonesia, BRI berhasil catatkan laba yang meningkat,” ucap Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni saat konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Rabu (23/4). Menurut dia, konsistensi kinerja BRI tercermin pula pada penyaluran kredit yang meningkat 19,70 persen secara year on year menjadi Rp432,4 triliun di triwulan I-2014. “Pertumbuhan kredit tersebut juga dibarengi dengan prinsip kehati-hatian sehingga tingkat kredit bermasalah (NPL) dapat dijaga di 0,47 persen,” imbuhnya. Sementara itu, kredit mikro BRI tumbuh sebesar 21,01 persen (yoy), meningkat dari Rp112,24 triliun triwulan I tahun lalu menjadi sebesar Rp135,83 triliun. Pertumbuhan kredit mikro BRI tersebut bahkan melebihi pertumbuhan total kredit BRI. Selain peningkatan outstanding pinjaman, pertumbuhan tersebut juga menghasilkan peningkatan jumlah debitur. Hingga akhir Maret 2014, jumlah debitur mikro BRI mencapai 6,7 juta orang. “Artinya, dalam pengembangan bisnis mikronya, BRI berhasil menjangkau lebih banyak pengusaha kecil dan terdepan dalam usaha peningkatan financial inclusion di Indonesia,” paparnya. Sementara itu, dari sisi pendanaan, BRI juga menumbuhkan dana pihak ketiganya. Per Akhir Maret 2014, total DPK BRI mencapai Rp470,02 triliun atau tumbuh 16,6 persen (yoy) dari tahun lalu yang mencapai Rp403 triliun, dengan kontribusi sumber dana murah CASA yang tetap dijaga di kisaran 60 persen. Direktur Kepatuhan BRI, Randi Anto menambahkan, pihaknya berhasil meningkatkan pangsa pasar secara organik baik untuk kredit maupun dana pihak ketiga (DPK). Sementara rasio keuangan lainnya tercatat rasio kecukupan modal (CAR) 18,27 Total aset PermataBank meningkat 26 persen yoy menjadi, marjin bunga bersih (NIM) 9,06 persen, biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) 62,96 persen, rasio kredit terhadap DPK (LDR) 92 persen, return on assets (ROA) 5,02, return on equity (ROE) 30,95. (dc/ib)

Close Ads X
Close Ads X