Makin Sayang Karena Lucunya

3009kontes-kucing 371787 adek-kucingnya-1 IMG_3182 kucing (1) kucing
Medan | Jurnal Asia
Siapa sih yang gak kenal kucing. Hewan ini biasanya ada di setiap rumah tangga. Tapi ternyata, hobby memelihara kucing perlu kesabaran dan telaten. Karena biasanya, tuh kucing bisa jadi biang bau dan kotor di tempat tinggal kita.  Nah di kota Medan sendiri ternyata ada Komunita s Pecinta Kucing (KPK) atau biasa disebut Cat Lovers. Terbentuk sejak Juni 2013 lalu, eksistensi KPK semakin terlihat. Saat ini member di komunitas itu sudah sekitar puluhan orang. Cat lovers di Kota Medan mulai berani muncul di depan publik.
Rudy berharap, ke depan semakin banyak yang join ke KPK. Pihaknya selalu membuka kerjasama dengan siapa saja, termasuk komunitas hewan lain yang ada di Medan. Bahkan, apabila ada masyarakat yang enggan merawat kucingnya lagi, pihaknya siap menampung dan memelihara kucing tersebut.
Wakil Ketua KPK Medan Rudy Bulue, mengaku pihaknya selalu membuka kerjasama dengan siapa saja, termasuk komunitas hewan lain yang ada di Medan. Bahkan, apabila ada masyarakat yang enggan merawat kucingnya lagi, pihaknya siap menampung dan memelihara kucing tersebut.
“Yang pasti jenisnya kucing ras, seperti Anggora atau Persia. Bukan kucing kampung. Enggak hanya siap untuk merawat, kami juga melayani jual beli kucing ras,” bebernya.
Nah, bagi Anda yang enggan merawat kucing ras lagi, atau malah kepingin menambah koleksi, cukup datang ke sekretariat KPK di Jalan Bromo Ujung Gg. Pertiwi No. 9. Atau bisa menghubungi 085270043151 dan 081269909669.

Bersatu Karena Ide
Ide dan visi yang sama, inilah alasan Bimbim, membentuk komunitas Medan Cat Club (MCC). Tenyata idenya disambut baik beberapa rekan. Maka pada Agustus 2006 terbentuklah komunitas ini dengan anggota 50 pecinta kucing yang tersebar di kota Medan. Anggota Medan Cat Club, komunitas penyayang kucing berada di Jalan Perjuangan Komplek Perumahan Cellini Medan
Di komunitas ini, anggotanya sangat memperhatikan nasib kucing-kucing rumahan maupun yang di jalanan. Maka salah satu aktivitas tahunan mereka secara berkelanjutan sampai sekarang adalah melakukan vaksinasi rabies gratis yang bekerjasama dengan dinas perkebunan dan peternakan. Vaksinasi diberikan untuk kucing liar maupun yang dipelihara para anggota.
Aktivitas lain berupa Cat Show yang menampilkan berbagai ragam kucing komplit dengan kebolehannya. Kalau untuk acara Talk Show biasanya seputar konsultasi dan berbagi pengalaman seputar merawat dan memperlakukan kucing.
Wulan selaku bendahara pada komunitas ini mengatakan, masalah logistik mereka berasal dari partisipasi anggota plus iuran bulanan Rp20 ribu per orang. Untuk acara berskala besar, MMC menggandeng sponsori produk-produk makanan dan obat-obatan untuk kucing langganan mereka.
Selain di pelihara, kucing-kucing ini juga di promosikan untuk diperjual belikan. Menurut Bimbim, mereka biasa membeli kucing rumahan dari Thailand dan Malaysia dan dari Bogor.
Biasanya Bimbim membeli kucing indukan dan jika beranak dan dirasa layak untuk mendapat pengasuh baru maka di promosikannya melalui mulut ke mulut dan media online. Masalah harga, tergantung jenis, kebutuhan dan ketertarikan.
Sebagai Pembina MMC, Bimbim berharap populasi kucing sehat terus meningkat dan penyuka kucing dapat memahami tata cata memelihara dan merawat kucing dengan selayaknya.
Untuk itu, MCC terbuka untuk anggota masyarakat yang memiliki perhatian terhadap kucing sebagai hewan peliharaan. Tidak hanya kucing ras bahkan pecinta kucing lokal sekalipun. Bahkan bagi anggota masyarakat yang tidak memiliki kucing peliharaan tapi tertarik terhadap kelestarian kucing itu sendiri.
Seperti Ba­ni yang sore itu mendampingi Bimbim meladeni seorang pelanggan yang membeli makanan untuk kucing peliharaannya. Diselingi canda nakal Bani memberi pemahaman tentang kebiasaan kucing yang sudah memasuki tahap bereproduksi.
“Dipegang saja kucing betinanya sampai si jantan naik sendiri. Biar saja seperti itu sampai selesai. Berarti kucingnya masih perjaka dan perawan ya. Kalau tidak tersalur memang bisa buat kucingnya kurus,” jelas Bani.
Meski tidak memiliki jadwal kumpul yang rutin, setiap tahun MCC menggelar kegiatan sebagai pendidikan masyarakat mengenai kucing. Kegiatan yang diberi nama Medan Cat Show itu pun beberapa waktu lalu, dirangkai dengan beberapa agenda baik cat fashion show, cat contest, dan talkshow. Seperti yang digelar belum lama ini di Atrium Paladium Plaza Jalan Raden Saleh Medan.
“Bahwa memelihara kucing tidak serepot yang diduga. Terlebih selama ini masyarakat kita dibayangi mitos kalau memelihara kucing me­nye­babkan wanita susah melahirkan. Sebenarnya kalau dirawat de­ngan baik, virus toxoplasma pada kucing itu bisa dihindari. Bah­kan sekalipun sudah kena, tetap bisa diobati kok,” tegas Bimbim.
Bimbim sendiri mengaku memiliki 30 ekor kucing peliharaan yang didominasi ras Persia dan satu ekor kucing local. Sekalipun tidak bisa menjelaskan awal ketertarikannya, pria berkulit hitam manis ini mengaku ada kebahagiaan tersendiri dengan koleksi miliknya.
Bahkan bersama beberapa anggota lainnya MCC memiliki program untuk menyebarkan semangat memelihara kucing ini. Program itu dinamakan adopsi, dimana masyarakat dapat memesan kucing sesuai seleranya untuk dipelihara. Meskipun untuk itu mereka mengaku selektif.
“Yang pasti kita di MCC ingin menjaga kelestarian kucing sebagai hewan peliha­raan. Jadi kalau pun ada yang mau mengadopsi kucing akan kita survey du­lu. Kalau memang tidak ber­kom­peten, maaf saja,” tegas Eldi yang memiliki koleksi kucing dari ras Persia, Himalaya, dan Angora ini. (int)

Close Ads X
Close Ads X