Sinabung Kembali Erupsi, Warga Butuh Masker

Lava pijar mengalir di lereng Gunung Sinabung difoto dari Desa Gamber, Karo, Sumut,
Tanah Karo | Jurnal Asia
Setelah sekian waktu Gunung Sinabung dinyatakan turun status dan pengungsi radius di atas lima kilo meter direkomendasikan untuk pulang ke rumah masing-masing, dan bagi mereka yang sudah pulang telah kembali melakukan aktivitasnya sehari-hari yakni  sebagai petani. Namun, erupsi Gunung Sinabung kembali terjadi, Minggu (29/6) kemarin sekira pukul 19.29 WIB. Erupsi tersebut disertai hujan gerimis dan abu vulkanik yang menyebabkan tertutupnya kembali tanaman warga desa yang telah ditanam kembali, seperti tanaman kol, kentang, cabai dan tanaman holtikultura lainya. “Tanaman kami kembali ditutupi abu vulkanik Gunung Sinabung, ketebalan abu yang menempel pada tanaman kami di Desa Naman Teran lebih kurang dua millimeter, sehingga diyakini kami harus menanam kembali kerena tanaman yang sudah tertutup abu vulkanik itu akan mati separti kejadian kemarin,” ujar Bujurta Sitepu warga Naman Teran Kecamatan Naman Teran, Senin (30/6).
Dikatakannya lagi, untuk saat ini situasi di desanya kembali diselimuti abu vulkanik sehingga mereka kesulitan melakukan aktivitas. “Untuk saat ini kami sangat membutuhkan masker karena stok kemarin sudah tidak ada lagi,” sebutnya. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencaca Daerah Kabupaten Karo, Jhonson Tarigan ketika ditemui di ruangannya mengakui adanya erupsi Gunung Sinabung yang terjadi Minggu (29/6) sekira pukul 19.29 WIB.
“Dari data yang kami terima dari laporan PVMBG menyatakan telah terjadi erupsi diser­tai hujan gerimis pukul 19.29 WIB, tinggi kolom 4.000 meter, luncuran awan panas  ke arah tenggara sejauh 4.500 meter. Seismisitas 1xVa:Amax:110 mm s-p : 1 detik:lg:27 detik. 1x erupsi : Amax :100mm. Lg :4081 detik. 30 x guguran : Tremor menerus pukul 18:00 – 24.00 wib, status gunung api SIAGA (level III),” kata Tarigan.
(Hermon Ginting/Herman harahap)

Close Ads X
Close Ads X