Operasional Akhir 2014 30 Bus Trans Mebidang Segera Tiba

Medan | Jurnal Asia
Dinas Perhubungan Sumatera Utara semakin optimistis pengoperasian model angkutan massal bernama Trans Mebidang di daerah itu akan beroperasi mulai akhir 2014.
Hal itu setelah Dushub Sumut mendapatkan kepastian bahwa 30 unit bus bantuan Kementerian Perhubungan akan tiba di Sumut pada September.
“Kami akan mengoperasikannya sesuai dengan yang sudah ada di beberapa kota lainnya. Kami atur agar ada tempat untuk penumpang berdiri juga. Mirip dengan yang sudah ada di kota lainnya lah,” tutur Kepala Dinas Perhubungan Sumut Anthony Siahaan, Selasa (22/7).
Untuk mencapai target operasional perdana pada tahun ini, Anthony mengatakan, seusai Lebaran akan mengadakan studi banding ke Padang.
Trans Padang merupakan layanan angkutan massal bus rapid transit (BRT) yang telah beroprasi sejak Januari 2014 dengan rute Lubuk Buaya-Pasar Raya Padang.
Spesifikasi bus Trans Padang memiliki kapasitas 40 orang penumpang, dengan rincian 20 kursi dan 20 untuk berdiri.
Trans Padang memberlakukan tarif Rp1.500 untuk pelajar dan Rp3.500 untuk umum sekali perjalanan.
Kendati demikian, hingga saat ini Anthony mengaku belum mendapatkan perhitungan tarif final untuk Trans Mebidang.
“Kami sudah menyelesaikan rapat koordinasi untuk studi banding ke Padang. Segera, kami ke sana. Untuk tarif, kami akan menyesuaikan saja, yang penting masih terjangkau oleh masyarakat,” ucap Anthony.
Selain itu, Dishub Sumut bersama dengan Pemkab Deli Serdang, Pemko Medan, Pemko Binjai juga tengah menyiapkan halte transit.
Adapun, hingga saat ini Anthony menyebutkan belum membangun halte baru, karena masih memperbaiki halte yang sudah ada. Trans Mebidang nantinya memiliki sembilan koridor.
Kendati begitu, untuk tahap awal, Dishub Sumut akan mengoperasikan dua koridor yakni Medan Pusat Pasar-Terminal Binjai dan Pusat Pasar-Lubuk Pakam.
Keseluruhan, Dishub Sumut akan membangun dan merevitalisasi 81 halte bus dengan rincian 32 halte untuk koridor Pusat Pasar-Binjai, dan 49 halte untuk Pusat Pasar-Lubuk Pakam.
Untuk merevitalisasi halte, Pemko Medan menganggarkan Rp1,2 miliar, sementara Pemko Binjai dan Pemkab Deli Serdang masing-masing Rp700 juta. (bs)

Close Ads X
Close Ads X