Utamakan Keselamatan Pemudik 4 Supir Terdeteksi Pakai Narkoba

tinjau mudik sby
Medan | Jurnal Asia
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpesan agar mengutamakan keselamatan dan keamanan serta memberikan pelayanan yang terbaik. Sementara itu di Sumatera Utara, dari hasil inspeksi mendadak (sidak) tim terpadu melakukan pemeriksaan di Terminal Terpadu Amplas, menemukan empat supir terindikasi menggunakan narkoba pasca di-test urine.
“Utamakan keselamatan dan keamanan, memberikan pelayanan yang terbaik, kita harus memberikan layanan terbaik,” ujar SBY dalam telewicaranya langsung di Kemenhub, Jakarta, Kamis (24/7).
Kunjungan presiden tersebut didampingi Wakil Presiden Boediono mengunjungi Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu di Kementerian Perhubungan.
Kunjungan Presiden RI ini untuk mengechek persiapan lebaran di beberapa titik di wilayah Indonesia yang dipersiapkan oleh Kemenhub. Selain mengechek sarana-sarana dan teknologi yang dipersiapkan Kemenhub. Presiden SBY juga melakukan telewicara dengan beberapan per­wakilan dari Dinas Perhubungan di setiap provinsi.
Dalam kunjungannnya di Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu di Kemenhub, turut hadir Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan, Wamenhub Bambang Susantono Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto.
Empat Sopir Positif Narkoba
Empat sopir angkutan mudik diketahui positif menggunakan narkoba jenis ganja usai menjalani tes kesehatan dan narkoba. Mereka pun dilarang bertugas.
Dalam rangka pengamanan angkutan mudik, tim terpadu yang terdiri dari Dinas Perhubungan Provsu, Dinas Perhubungan Medan, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Utara (Provsu), Kementerian Kesehatan, Jasa Raharja dan Kesdam melakukan pemeriksaan kesehatan dan tes urine bagi para sopir angkutan di Terminal Terpadu Amplas, Kamis (24/7). Hal ini untuk mengantisipasi kecelakaan lalulintas .
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan Wakil Gubsu HT Erry Nuradi memantau langsung penyelenggaraan kesiapan pelayanan angkutan darat dalam menghadapi perayaan Idul Fitri di Terminal Amplas, .
“Tadi dari sampling 15 sopir angkutan yang sudah diuji ada empat yang tidak layak mengemudi,” jelas Gubsu kepada wartawan.
Dikatakannya, karena keempatnya positif memakai ganja lebih kurang selama dua bulan. Dari diskusi dengan pihak BNN, maka BNN nanti akan bekerjasama dengan perusahaan bus untuk rehabilitasi yang bersangkutan. “Yang jelas yang bersangkutan tidak boleh mengemudi,” kata Gubsu yang didampingi Kepala Dinas Perhubungan Sumut Anthony Siahaan.
Tes kesehatan yang dilakukan antara lain tes alkohol dan tes tekanan darah serta gula darah oleh Departemen Kesehatan serta tes urin untuk mengetahui terindikasi narkoba oleh BNN. Setelah memantau pemeriksaan kesehatan dan urine, Gubsu kemudian memantau pengujian kelaikan kendaraan. Dari beberapa bus yang diuji  saat itu, ditemukan dua  bus yang tidak laik jalan. Menurut Gubsu kesiapan angkutan jalan ketersediaan sarana dan prasarana angkutan sudah mencukupi menyambut lonjakan permintaan angkutan.
Anthony mengatakan jumlah penumpang pada mudik Idul Fitri Sumatera Utara tahun ini diperkirakan naik sekitar 10 persen dari tahun lalu.
“Kenaikan 10 persen terjadi di moda angkutan jalan (bus), kereta api dan udara. Hanya laut yang kenaikannya diperkirakan sebesar 5 persen,” katanya.
Penumpang angkutan jalan misalnya, tahun ini sebanyak 703.459 orang dari 2013 yang masih 639.509 orang, sementara kereta api sejumlah 152.779 dan udara 434.503 orang.Hanya kereta api yang naik 5 persen atau 9.023 orang. “Meski naik, tetapi kenaikan permintaan itu sudah diantisipasi. Ketersediaan kursi memadai, bahkan lebih,” tegas Anthony.
Kapasitas kursi tersedia untuk angkutan jalan raya sebanyak 49.022 kursi per hari dari permintaan saat puncak yang 48.363 kursi. Begitu juga laut ada tersedia 19.090 kursi dari yang dibutuhkan sebanyak 10.504 kursi. “Dishub dan terkait lainnya termasuk pihak kepolisian siap memperlancar arus mudik dan balik,” katanya.
Sementara itu, kepada wartawan, Kepala BNNP Sumut Kombes Pol Rudi Tranggono, mengatakan kegiatan tes urine ini sangat penting. Alasannya jelas, dimana saat lebaran frekuensi arus lalu lintas meningkat tajam, yang dikhawatirkan menyebabkan korban menjadi lebih banyak dikarenakan para sopir angkutan mengonsumsi narkotika. “Kemarin kami sudah mengambil sampling di Kabupaten Deliserdang, dimana ada dua orang sopir dan satu orang kernet yang positif menggunakan narkoba,” ujar Rudi saat meninjau langsung kegiatan tes urine tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan Rudi, hal itu tentu sangat berbahaya sebab pengguna narkotika kerap melihat perbedaan persepsi antara ruang dan waktu. “Contoh sederhananya begini, terkadang sopir melihat satu objek itu masih jauh, padahal posisinya sudah sangat dekat. Jadi inilah bahayanya narkotika,” jelasnya. (andri/ic/ant)

Close Ads X
Close Ads X