Menanam ­Sayur Dalam Pot

21 img_0042 IMG_2171 IMG00281 IMG00410
Cara menanam dalam pot tidak sulit, caranya cukup mudah. Contohnya, budidaya melon dalam pot merupakan kesenangan tersendiri, Anda bisa menyalurkan kreativitas, bisa untuk hiburan dan juga hasilnya bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga, lebih hygienis lebih bersih dan terjamin kualitasnya. Hal penting yang perlu di­perhatikan saat bertanam dalam pot adalah media tanam. Media tanam haruslah me­nyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman.
Persyaratannya adalah  campuran abu sampah dan pupuk kandang, gambut dan pupuk kandang, kompos sampah rumah tangga dan tanah atau pasir, abu sekam dan pupuk kandang, tanah dan sekam serta pupuk kandang, pasir dan pupuk kandang, tanah dan pupuk kandang yang per­bandingan campuran media tanam adalah 1:1 atau 2:1, yang terakhir disarankan 3:1.
Beberapa faktor agro­klimat dapat diubah agar sesuai dengan keperluan sayuran yang kita tanam terutama sayuran dalam pot, misalnya jenis tanah, pH tanah, curah hujan dan banyaknya sinar matahari, sedangkan suhu dan kelembaban udara sangat sulit untuk diubah. Sebagai contoh media tanam yang terdiri dari campuran tanah subur, pupuk kandang dan pasir dapat diatur perbandingannya sesuai dengan keperluan masing-masing jenis sayuran yang ditanam, pH tanah dapat diturunkan dengan menambah kapur pada media tanamnya, atau curah hujan dan sinar matahari dapat diatur banyaknya dengan mengontrol penyiraman dan memberi naungan.
Suhu dan kelembaban udara hanya dapat diubah dengan menggunakan rumah kaca, sehingga untuk penanaman sayuran di pekarangan, jenis sayuranlah yang disesuaikan dengan kedua faktor tersebut, dimana kedua faktor tersebut sangat terkait dengan ke­tinggian tempat dari permukaan laut. Karena itu pilihlah jenis-jenis sayur yang dapat tumbuh dengan ketinggian tempat yang sama dengan daerah kita. Pot yang digunakan harus mampu mendukung pertumbuhan ta­naman dengan baik terutama perakaran. Beberapa jenis pot ini tidak memiliki sifat pot yang baik sehingga pada siang hari yang panas, suhu pot cepat naik dan tanaman menjadi layu. Karena itu, beberapa jenis pot perlu dilubangi didindingnya.
Memilih Pot
Pemilihan pot penting di­lakukan sebelum mulai me­nanam. Ciri-ciri kriteria pot yang baik adalah:
•Mampu mendukung perkembangan perakaran.
•Bagian bawah pot harus berlubang untuk merembeskan air berlebih.
•Dasar pot yang dipilih, berkaki untuk membantu aerasi dan drainase.
•Tidak terlalu berat agar mudah dipindahkan.
•Tidak mudah lapuk dan pecah.
Jenis pot yang dapat di­pakai dapat berupa pot tanah liat , pot plastik , pot porselin, pot semen,pot ban bekas ,pot kaleng bekas ,dan pot dari anyaman bambu. Lahan yang minimalis dapat menghasilkan hasil yang maksimal Caranya yaitu dengan membuat sebuah rak untuk menaruh tanaman. Tanpa harus menanamnya langsung pada lahan yang ada. Rak tersebut dapat terbuat dari kayu, papan atau bumbu. Bila ingin lebih kuat dapat menggunakan kerangka besi atau stainless steel. Tapi itu lebih mahal ongkos pembuatannya.
Keuntungan yang kedua adalah anti banjir , karena mudah dipindahkan,kalau kerangka bangunannya dibuat tinggi dapat mencegah banjir. Keuntungan yang ketiga adalah,Penanaman dalam Pot dapat dipakai untuk me­nyalurkan kreativitas dengan mengecat pot dan rak.Boleh juga jika ditambahkan pernak pernik pot, seperti wadah air dibawahnya atau pot-pot gantung. Selain me­nanamnya mudah, hasilnya langsung dinikmati.
Para anggota keluarga tidak perlu lagi mengeluarkan dana untuk membeli pupuk. Pupuk alami mampu dibuat sendiri dari sisa-sisa sampah dapur.
Potongan-potongan sa­yuran, kulit buah atau sisa-sisa makanan merupakan bahan organik yang bermanfaat. Yaitu bahan yang mudah terurai oleh tanah dan diperlukan oleh tanaman.Pembuatannya cukup menimbun di dalam tanah.
Dibiarkan terurai selama kurang lebih satu bulan lama­nya. Setelah itu dapat dipakai sebagai media tanam. Dengan ditambah oleh campuran pasir, tanah gembur, serta pupuk kompos tadi. Takarannya yang seimbang, yaitu 1:1:1. Selain kompos, pupuk yang baik adalah pupuk kandang. Biasanya diperoleh dari kotoran sapi, kambing, atau kerbau.
Bagi penduduk di kota-kota besar, lebih mudah mendapatkannya di toko pertanian terdekat. Kotoran hewan peliharaan seperti ayam, burung, serta kelinci mampu digunakan untuk pembuatan pupuk kandang tersebut. Prosesnya sama seperti pupuk kompos tadi. Dikubur dahulu agar tidak berbau, dan biarkan mikro organisme yang mengurainya.
Sisa-sisa makanan yang dikeluarkan oleh binatang pemakan rumput jauh lebih baik hasilnya.Terasa lebih asyik dengan menggunakan pupuk buatan sendiri. masalah limbah rumah tangga dan ternak sedikit teratasi. Hasil yang dipetik jauh lebih sehat, karena pupuk yang dipakai adalah alami, tanpa bahan kimia buatan.
Di sisi lain, air yang dipakai untuk menyiram adalah air yang bersih. Berbeda dengan para petani sayuran di perkotaan atau daerah lainnya. Mungkin air yang digunakan adalah air sungai yang kotor dan tercemar atau mengandung pestisida hama yang larut dalam air. (int)

Close Ads X
Close Ads X