Peringatan Hari Lingkungan Hidup, Pemerhati Lingkungan Terima Berbagai Penghargaan

POTO HL-1
Lubuk Pakam | Jurnal Asia
Bupati Deli Serdang, H Ashari Tambunan menyerahkan berbagai penghargaan dan trophy kepada para pemerhati lingkungan di Kabupaten Deli Serdang, pada acara peringatan Hari Lingkungan Hidup tingkat Kabupaten Deli Serdang, Selasa (12/8), di Gedung Balairung di Lubuk Pakam. Adapun para penerima penghargaan salah satunya kepada Rusli, penerima penghargaan Kalpataru kategori penyelamat lingkungan hidup tahun 2014 yang diserahkan oleh Wakil Presiden (Wapres), Prof DR H Budiono di Istana Wapres, atas keberhasilannya menanam mangrove seluas 200 hektar.
Selanjutnya, penghargaan diberikan kepada perusahaan yang dalam pengelolaan kebersihan dan penghijauan di lingkungan industri, penghargaan kepada perusahaan peserta program peringkat kinerja perusahaan (Proper) katagori biru serta 72 sekolah SD, SMP, SMA/SMK Adiwiyata Deli Serdang 2014. Selain itu, juga diserahkan piala kepada pemenang lomba pengetahuan lingkungan hidup tingkat SD dan SMP, perlombaan melukis tingkat SD, lomba puisi tingkat SMP, lomba pidato dan cipta lagu/menyanyi tentang lingkungan dan pemenang tingkat SD, SMP, SMA lomba kreasi daur ulang/3R.
Bupati, H Ashari Tambunan dalam kesempatan itu mengatakan, pada peringatan Hari Lingkungan Hidup yang mengambil thema yang ditetapkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP) yaitu badan lingkungan hidup PBB yakni “Raise your voice, not the sea level” di Indonesia disesuaikan menjadi “Satukan langkah, lindungi ekosistem pesisir dari dampak perubahan iklim”.
Thema ini sangat relevan dengan kondisi Deli Serdang yang memiliki karakteristik topografi seperti  panjang garis pantai sepanjang 46 km, dan juga memiliki dataran pantai dengan luas 65.690 hektar atau 26,36 persen. “Peringatan Hari Lingkungan Hidup harus kita jadikan momentum pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup secara lebih konsisten dan komitmen yang lebih tinggi. Sumber daya alam yang kita miliki perlu dikelola untuk masyarakat dengan tidak hanya mempertimbangkan generasi masa kini, melainkan mempertimbangkan generasi yang akan datang,” sebutnya.
Diterangkannya,  sejalan dengan thema, salah satu penyebab kerusakan lingkungan yang perlu diantisipasi adalah perubahan iklim. Perubahan iklim ini terjadi akibat dari pemanasan global dan kerusakan lingkungan diakibatkan oleh ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Hal itu ditandai dengan meningkatnya frekuensi hujan dengan intensitasnya yang sangat tinggi, ketidakpastian musim hujan maupun kemarau.
Selain itu, munculnya berbagai bencana seperti kekeringan, badai, banjir dan longsor yang sering terjadi di daerah persisir dan pulau pulau kecil. Demikian juga pada sektor pertanian, kata bupati, akibat kekeringan, banjir dan perubahan pola hujan yang menyebabkan terjadinya penurunan produksi sebanyak dua persen secara nasional pada dekade ini. Sedangkan pada sektor perikanan, akibat perubahan keseimbangan unsur kimia di lautan menyebabkan berbagai ikan di daerah tropis mengalami kematian.
“Dalam mengantisipasi perubahan iklim, pemerintah telah menetapkan kebijakan berupa penurunan emisi dari kondisi business as usual pada tahun 2020 sebesar 26 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen  dengan dukungan negara lain,” ujar H Ashari Tambunan. Sementara itu, Kepala Bapedalda Deli Serdang, Ir Hartini S Marpaung dalam laporannya mengatakan, bahwa tujuan utama digelar peringatan Hari Lingkungan Hidup merupakan upaya meningkatkan komitmen dan  penguatan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Deli serdang.  (irwansyah)

Close Ads X
Close Ads X