Jamaah Haji Diimbau Pakai Masker Antisipasi Ebola

kakii===jamaah-haji-pakai-masker
Semarang | Jurnal Asia
Dinas Kesehatan Kota Semarang mengimbau jamaah haji untuk memakai masker, terutama saat berada di Tanah Suci untuk mengantisipasi penyebaran virus ebola.
“Antisipasi penyebaran virus ebola sudah kami persiapkan, khususnya untuk para calon haji yang akan menunaikan ibadah haji,” kata Kepala Dinkes Kota Semarang dr Widoyono, Rabu. (13/8).
Imbauan tersebut, kata dia, diberikan saat para calon haji menjalani manasik haji agar mereka paham, setidaknya bisa meminimalisasi penyebaran virus ebola yang tingkat fatalitasnya tinggi. Meski tidak menular lewat udara, ia mengatakan pemakaian masker setidaknya bisa mencegah dan meminimalisasi penularan virus ebola yang terjadi melalui kontak langsung dengan penderitanya.
“Penularan virus ebola tidak melalui udara, tetapi melalui kontak langsung, semisal darah dan percikan air liur. Itulah pentingnya menggunakan masker untuk mengantisipasi penularan,” jelasnya.
Untuk calon haji yang akan berangkat, kata dia, tentunya juga akan melewati pengawasan di tingkat nasional oleh Kementerian Kesehatan untuk mengantisipasi ebola, termasuk saat pulang. Ia mengatakan kewaspadaan terhadap penyebaran virus ebola juga dilakukan dengan pengawasan di pintu-pintu masuk wilayah, seperti bandara, pelabuhan, dan terminal berkoordinasi dengan pengelola.
“Kalau untuk bandara kewenangannya ada di Kementerian Kesehatan, sementara di pelabuhan juga sudah ada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Kami mengawasi di luar bandara dan pelabuhan,” katanya. Namun, Widoyono mengatakan seluruh rumah sakit (RS) dan pusat kesehatan masyarakat yang ada di wilayah tersebut sudah disiapkan sarana prasarananya untuk mengantisipasi penyebaran virus ebola.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa menyebarnya ebola di Afrika Barat merupakan sebuah “peristiwa luar biasa” dan sekarang merupakan risiko kesehatan internasional.
Organisasi kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berbasis di Jenewa tersebut mengatakan kemungkinan penyebaran internasional lebih luas dari wabah yang telah menewaskan hampir 1.000 orang di empat negara Afrika Barat sangat besar.
Virus ebola tidak menular lewat percikan di udara, tetapi melalui kontak langsung dengan darah, feses dan lain-lain dari pasien. Mereka yang terinfeksi virus ebola secara klinis akan mengalami gejala demam, lemas, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorok, muntah, diare, yang memicu kerusakan ginjal dan hati, serta perdarahan. (ant)

Close Ads X
Close Ads X