Mercedes-Benz Tarik 50.144 Mobil Smart Dealer, BMW Terkena Denda

Mercedes-Benz and smart at the Mondial de l'Automobile 2012 in Paris (7)
Beijing | Jurnal Asia
Mercedes-Benz akan menarik 50.144 mobil Smart bertenaga listrik di Tiongkok menyusul temuan sabuk mesin yang cacat. Badan Pengawasan Kualitas, Inspeksi, dan Karantina Tiongkok , seperti dila­por­kan Xinhua pada Jumat (14/8), me­nyatakan mobil Smart bertenaga 52kW micro hybrid drive (mhd) model 2009 hingga 2014 akan ditarik mulai 22 Agustus.
Badan itu menyebut getaran dari mesin hybrid mobil Smart itu menyebabkan kegagalan sistem transmisi sabuk mesin di beberapa mobil. Kegagalan sistem transmisi sabuk mesin itu dapat berujung pada masalah yang lebih serius.
Cabang-cabang produsen mobil asal Jerman di Tiongkok itu menyatakan akan memeriksa mobil Smart yang diproduksi pada 27 Agustus 2008 hingga 21 Maret 2014 dan mengganti bagian-bagian yang bermasalah serta memperbarui sistem transmisi untuk menghilangkan potensi kerusakan.
Pada awal Agustus, Mercedes-Benz juga mengumumkan penarikan 57.843 mobil Smart Fortwo bermesin bahan bakar minyak di Tiongkok mulai 22 Agustus menyusul permasalahan pada katup air panas.
Dealer BMW Terkena Denda
Sementara itu, pemerintah Tiongkok menyatakan sebanyak empat dealer BMW diharuskan membayar denda sekitar 1,6 juta yuan (USD260.000) atau Rp2,9 miliar terkait Undang-undang (UU) anti-monopoli, yang melibatkan sejumlah merek asing.
Dealer di Wuhan, Provinsi Hubei telah diperintahkan untuk membayar denda tersebut dengan tuduhan “membentuk kesepakatan harga”.
“Ini adalah perilaku penipuan harga dan harus tegas segera dihentikan,” kata pihak berwenang, seperti dilansir dari AFP, Kamis (14/8).
Para dealer masing-masing didenda antara 150.000 yuan-940.000 yuan. Dalam beberapa bulan terakhir China telah meningkatkan penelitian atas dugaan pelanggaran oleh sejumlah perusahaan asing di berbagai sektor, termasuk obat-obatan, teknologi dan susu bayi.
Kementerian Perdagangan Tiongkok menyatakan, penegakan UU Anti-Monopoli yang diberlakukan sejak enam tahun lalu tidak membedakan antara perusahaan asing dan domestik.
Kamar Dagang Uni Eropa di Tiongkok telah mengungkapkan keprihatinannya mempertimbangkan kebijakan apakah perusahaan asing sedang diperlakukan tidak adil.
Perusahaan automotif adalah yang terbaru diselidiki pihak berwenang Tiongkok. Pekan lalu, pemerintah berjanji untuk memberikan sanksi terhadap Audi, yang kini dimiliki Volkswagen, dan Chrysler (Amerika Serikat), sekarang bagian dari grup Fiat Italia, tanpa menyatakan hukuman apa yang akan dijatuhkan.
(bc/mc)

Close Ads X
Close Ads X