Hujan Gol di Teladan, PSMS Jauhi Degradasi

Headline___20 Agutus PSMS Menang
Medan | Jurnal Asia
PSMS Medan berhasil memenuhi ambisinya untuk menambah raihan tiga poin setelah berhasil mengalahkan tamunya PSAP Sigli dengan skor telak 5-0 dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Teladan Medan, Rabu (20/8) petang.  Kemenangan yang diraih tim besutan Legirin ini membuat posisi tim berjuluk Ayam Kinantan semakin menjauh dari jurang degradasi dengan nilai 16. Sementara PSAP sendiri masih bertahan di posisi paling buncit dengan nilai 12 dan terancam degradasi.
PSAP Sigli sebenarnya mengawali pertandingan dengan tidak terlalu buruk. Meski tidak memiliki peluang emas, permainan dengan menumpuk lima gelandang di tengah membuat PSMS tak mampu mengembangkan permainan. PSMS yang lebih dominan menguasai bola selalu tak mampu menembus barisan pertahanan PSAP karena berhasil digagalkan pemain belakang tim tamu.
Sementara PSMS yang berjuang terhindar dari degradasi, sejak menit-menit awal pertandingan langsung menekan barisan pertahanan lawan dengan permainan cepat dari kaki ke kaki yang sesekali diselingi umpan panjang langsung mengarah ke jantung pertahanan PSAP.
Duet bomber PSMS Medan, Sutrisno dan Fazar Adinata, juga terlihat beberapa kali berhasil menusuk hingga ke kotak penalti lawan. Meski menciptakan beberapa peluang, namun barisan pertahanan lawan cukup sigap menghalangi setiap bola yang datang.
Ritme pertandingan yang tergolong berimbang itu langsung rusak ketika Akmal menjatuhkan seorang pemain PSMS di dekat garis kotak penalti di menit 25. Wasit pun langsung mengganjar Akmal kartu kuning dan memberikan hadiah tendangan bebas kepada tuan rumah. Putra Habibi yang menjadi algojo langsung menendang keras bola ke pojok kiri gawang yang dijaga Kadafi. Kadafi terlihat tak bereaksi dan hanya menyaksikan bola menembus gawang yang dijaganya. Skor pun berubah 1-0 untuk PSMS.
Selanjutnya pertandingan semakin menarik, karena pemain-pemain PSAP berusaha membalas ketertinggalan gol, namun di sisi lain pemain PSMS juga tidak mau kalah dan berusaha untuk menggandakan keunggulan.
Pertengahan babak pertama, petaka bagi PSAP yang terpaksa harus bermain dengan sepuluh pemain dengan di kartu merahnya palang pintu Agus Setiawan akibat melakukan pelanggaran keras terhadap Sutrisno.
Kondisi ini membuat PSMS semakin leluasa memborbardir pertahanan lawan, dan memaksa penjaga gawang PSAP Kadafi harus jatuh bengun menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.
Gol kedua PSMS Medan baru tercipta kembali pada menit ke-51 melalui tendangan keras sang kapten, Rachmad, memanfaatkan kemelut yang terjadi di kotak penalti lawan. Rahmad juga menciptakan gol ketiga PSMS di menit 59.
Ketinggalan 3-0 membuat moral pemain-pemain PSAP semakin hancur, ditambah lagi serangan demi serangan yang digalang pemain PSMS juga semakin sporadis yang berambisi untuk menambah pundi gol.
Gol keempat PSMS Medan lahir lewat kaki pemain pengganti Ronald Sinaga pada menit ke-61 dan gol kelima dicetak Fazar Adinanta menit ke-75. Hingga babak kedua berakhir PSMS berhasil menang telak 5-0 atas PSAP.
Bagi pelatih PSMS Medan Legirin kemenangan besar tersebut tentunya semakin mengangkat moral anak-anak asuhnya, untuk menghadapi pertandingan selanjutnya melawan Persiraja di Stadion Teladan Medan, Sabtu (23/8). Apalagi dengan tambahan tiga angka membuat posisi tim kesayangan warga Kota Medan itu semakin menjauh dari jurang degradasi.
“Kemenangan ini membuat kita menjauh dari degradasi. Ini semuanya tentunya berkat perjuangan kita bersama dan tidak lupa pula karena adanya dukungan dari semua pihak, terutama para suporter yang tidak kenal lelah tetap memberikan semangat,” jelas mantan pelatih SIWO PWI ini.
Legirin sangat terharu dengan kemenangan yang di raih tim kesayangan kota Medan, karena sebelumnya PSMS sudah divonis gagal bertahan di Divisi Utama. Ia sempat menangis ketika memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan. Secara khusus ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pendukung PSMS.
Sementara itu, Manajer PSAP M Daud Abdullah tidak dapat menyembunyikan kekesalannya pada wasit yang dinilainya menjadi salah satu penyebab kekalahan besar yang diderita timnya. Menurut dia, wasit tidak seharusnya menghukum Agus Setiawan dengan kartu merah, karena pelanggaran yang dilakukannya tidaklah fatal.
“Dengan 10 pemain, bagaimana kita bisa bermain maksimal. Sebenarnya dari sisi permainan kita cukup imbang melawan PSMS. Tidak persoalan degradasi. Tapi wasit tidak betul, kayak gitu kok kartu merah,” ujarnya emosional.
(bambang nl)

Close Ads X
Close Ads X