Jangkau Pesisir Timur Hingga Medan, Kontraktor Swasta Bangun Tol Listrik Sumatera

Jakarta | Jurnal Asia
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyerahkan pembangunan jaringan transmisi listrik 500 kV atau disebut Jalan Tol Listrik” di sepanjang sisi timur Pulau Sumatra kepada pihak swasta. PLN sendiri baru mengambil alih pasca 12 tahun, dengan pola pengembalian secara resmi.
Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengatakan proyek transmisi 500 kV Sumatra ini merupakan proyek pembangunan transmisi pertama yang menggunakan skema pembiayaan dan pembangunan penuh dilakukan oleh developer.
“Selanjutnya, PLN akan mengambil alih dengan pola pengembalian selama 12 tahun,” katanya melalui pernyataan resmi, Selasa (20/8).
Dia menjelaskan, saat ini PLN membuka undangan pra kualifikasi pembangunan transmisi 500 kV Sumatra tahap pertama yang terdiri dari lima paket pekerjaan.
PLN berharap proyek ini mampu menggerakan industri lokal dan nasional dengan mensyaratkan kandungan lokal yang digunakan dalam pembangunan proyek ini sebesar 80-90%.
Menurutnya, pembangunan jaringan transmisi listrik di sepanjang sisi timur Pulau Sumatra dalam tiga tahap sampai 2020.
Tahap pertama akan dibangun lima ruas transmisi 500 kV yang membentang sepanjang 360 kilometer sirkuit (kms) dari Aur Duri, Jambi hingga Garuda Sakti, Riau.
“Jaringan transmisi tahap pertama akan mulai dibangun akhir 2014 dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2017,” jelasnya.
Menurutnya, jaringan transmisi ini akan menyalurkan listrik dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang saat ini sedang dibangun, antara lain PLTU Jambi (2×400 MW), PLTU Sumsel 6 (2×300 MW), dan PLTU Sumsel 7 (2×150 MW). Selain itu, jaringan tersebut juga untuk mendukung jaringan listrik 275 kV yang saat ini menjadi andalan untuk transfer daya listrik di sistem kelistrikan Sumatra.
Sementara untuk tahap kedua, direncanakan mulai 2016 dengan membangun jaringan transmisi 500 kV yang menghubungkan Aur Duri–Muaraenim di Sumatra Selatan.
Tahap ketiga akan dibangun transmisi yang menghubungkan Garuda Sakti–Medan.
“Targetnya, pada 2020 telah tersedia jalan tol listrik Sumatra yang menghubungkan Muara Enim di Sumatera Selatan sampai Medan di Sumatera Utara,” jelasnya.
Perlu diketahui, sistem kelistrikan Sumatera terbagi menjadi tiga sistem kelistrikan besar.
Yaitu Sumatra Bagian Selatan meliputi Sumatra Selatan, Lampung, dan Bengkulu; Sumatera Bagian Tengah meliputi Sumatra Barat, Riau, dan Jambi serta Sumatra Bagian Utara meliputi Sumatra Utara dan Aceh.
“Total beban puncak di Sumatera saat ini sekitar 4.483 MW dan beban listrik di Sumatera tumbuh rata-rata 10% per tahun,” ungkapnya.
Pembangunan jaringan transmisi ini akan memperkuatan sistem kelistrikan Sumatera dan juga secara signifikan akan mengurangi pemakaian BBM sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi ini akan berfungsi sebagai “jalan tol listrik” Sumatera, yang menyalurkan tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit ke pusat-pusat beban di pulau Sumatera. (vv/bc/dtf/ant)

Close Ads X
Close Ads X