USU bukan Menara Gading

utama==usu
Medan | Jurnal Asia
Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho ST MSi mengatakan Universitas Sumatera Utara (USU) jangan menjadi menara gading yang terpisah dari masyarakat, tetapi harus siap berbaur dan memberi manfaat kepada masyarakat dan lingkungannya.  Hal itu disampaikannya pada Dies Natalis USU ke 62. Pada acara itu diisi dengan orasi ilmiah tentang menegakkan Demokrasi Ekonomi: Globalisasi dan sistem ekonomi Indonesia yang disampaikan Prof.DR.Sri Edi Swasono.
“Dies natalis ini harus menjadi momentum intropeksi, inovasi dan pengabdian. Selain itu juga turut serta bersama pemerintah membina masyarakat untuk lebih berbudaya dan berproduktifitas lebih tinggi serta terus berperan aktif dan pembangunan Sumut,” ujar Gubsu.
Gubsu didampingi wakilnya HT Erry Nuradi juga mengatakan USU adalah universitas kebanggaan di Sumut, karena itu peme­rintah berharap USU dapat terus meningkatkan dan mengembangkan pengabdian dan pemerbadayaan masyarakat.
“USU adalah kebanggaan bagi Sumatera Utara karena itu USU harus terus mengembangkan diri dan menjadi terdepan dalam kualitas pendidikan maupun dalam pengabdiannya kepada masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Gubsu menantang USU untuk menjadi universitas terbaik di Sumatera. Mengingat USU merupakan universitas pertama yang ada di Sumatera.
Gatot Pujo Nugroho mengungkapkan Sumatera memiliki forum gubernur yang salah satu kerjasamanya bergerak di bidang pendidikan.
“Kami berharap, USU tidak hanya menjadi universitas pertama namun menjadi universitas ternama di Sumatera dan mampu menjawab tantangan dari forum gubernur Sumatera tersebut,” paparnya.
Wali amanat USU Joefly J.Bahroeni dalam sambutannya mengatakan USU harus bisa mempersiapkan dosennya yang menjadi garda terdepan dalam proses pembentukan sumberdaya manusia dengan maksimal.
“Dosen USU bekerja secara profesional sesuai dengan Tridharma perguruan tinggi yang meliputi aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian serta menjadi modal intelektual untuk menghasilkan produk produk yang berkualitas dalam menghadapi era MEA 2015.,” ujarnya.Menurutnya USU terus mencari terobosan baru untuk fund rising dengan merangkul dunia bisnia/industri, menjalin kerjasama baik dengan pihak ke tiga namun pemerintah tetap berkewajiban berkontribusi secara finansial dalam penyelenggaraan perguruan tinggi.
Rektor USU Prof Syahril Pasaribu dalam laporannya mengungkapkan hingga tahun akademik 2013/2014, USU telah mengelola sebanyak 14 fakultas termasuk program pendidikan Diploma yang terdiri dari Diploma III dan IV, program Pascasarjana.
Dari seluruh bidang ilmu yang diasuh pada fakultas dan Pascasarjana mulai dari jenjang pendidikan Diploma, Sarjana, Profesi, Spesialis USU kini telah menyelenggarakan 15 program Diploma III dan satu Diploma IV, 47 program studi S1, 6 progam pendidikan profesi, 39 program magister (S2), 22 program Doktor (S3) dan 22 program pendidikan spesialis.
“Berbanding keadaan tahun akademik 2013/2014, jumlah total program studi yang dikelola USU terus mengalami penambahan dari 134 program studi pada 2009/2010 atau di awal masa kepemimpinan saya, kini menjadi 152 program studi di 2014,” paparnya.
(andri-swisma)

Close Ads X
Close Ads X