Tim senam peremajaan diri yang diketuai Tongariodjo Angkasa SE, MBA, MM, MSc, beraudiensi ke Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi, Kamis (21/8).Kunjungan tersebut dilakukan untuk meminta dukungan pelaksanaan senam peremajaan diri di Lapangan Benteng Medan yang akan digelar Minggu (31/8) mendatang.
Dalam kunjungan tersebut, Tongariodjo hadir bersama anggota tim lainnya yakni, Rita Harriyo, Nuke Prasetyo SE, Drs Alex Tjong dan Hasiholan Sidabutar.
Mereka terlihat didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Hana Lore Simanjuntak.
Dalam pertemuan itu, Tongariodjo Angkasa mengatakan, senam peremajaan diri ini sudah hadir di Kota Medan sejak 2 tahun lalu dan telah memiliki 19 tempat latihan. Untuk lebih mengenalkan senam ini lebih jauh kepada masyarakat, senam peremajaan diri akan dilaksanakan di Lapangan Benteng Medan, Minggu (31/8).
“Senam ini sangat bermanfaat dan membantu untuk meningkatkan kesehatan. Untuk itulah kita ingin memperkenalkan senam ini kepada masyarakat, terutama bagi seluruh pegawai di lingkungan Pemko Medan. Saya berharap seluruh pegawai dapat mengikuti senam ini agar mereka lebih sehat sehingga bisa bekerja lebih baik lagi ke depannya,” kata Tongariodjo disela-sela kunjungan, Kamis (21/8).
Dipaparkannya, senam peremajaan diri ini sudah terbukti mampu menyembuhkan penyakit. Seorang ibu rumah tangga yang telah terdeteksi terjangkit penyakit hepatitis C mengaku sembuh setelah setahun mengikuti senam yang mengandalkan pernafasan dari mulut ini.
“Padahal saat berobat ke luar negeri, tim medis sudah angkat tangan dengan penyakit hepatitis C yang menyerang ibu rumah tangga tersebut. Namun setelah dia mengikuti senam peremajaan diri selama setahun, dia bisa bertahan hidup sampai saat ini. Malah ketika penyakitnya dicek kembali, hepatitis C dinyatakan zero atau sudah hilang,” ungkapnya.
(Bersambung ke halaman 11)
Selain ibu rumah tangga tersebut, Tongariodjo juga menjelaskan salah seorang temannya yang selama ini perokok berat dan menderita sesak nafas akut mengaku telah sembuh setelah mengikuti senam peremajaan diri.
“Jadi saya berharap kehadiran senam peremajaan diri ini dapat diterima oleh masyarakat, khususnya pegawai di lingkungan Pemko Medan,” harapnya.
Penjelasan Tongariodjo diamini Nuke Prasetyo SE. Sebagai orang yang mengetahui secara teknis senam peremajaan diri ini, mengungkapkan sebenarnya usia manusia bisa mencapai 156 tahun. Akan tetapi akibat pola hidup tidak sehat menyebabkan terjadinya penuaan lebih dini. Kondisi itu rentan menyebabkan terjadinya kematian.
“Dengan mengikuti senam ini secara rutin, suhu tubuh selalu bertahan di 36 derajat celcius. Dengan suhu ini akan membuat tubuh merasa lebih fresh dan sehat, sehingga
dapat terhindar dari berbagai macam penyakit. Di samping itu mampu meningkatkan kesehatan dan membuat awet muda orang yang mengikuti senam tersebut,” papar Nuke.
Nuke menjelaskan, senam ini sangat sederhana dan mudah dilakukan. Senam ini efektif
dilakukan pukul 05.30 WIB, sebab kondisi udara (oksegen) masih bersih dan kondisi
sekeliling masih senyap. Senam ini dipadukan dengan pernafasan dari mulut, sebab
oksigen yang dihirup dan mengeluarkan CO2 juga mulut. Kondisi ini akan membuat
metabolisma di dalam tubuh lebih baik sehingga tubuh semakin sehat.
Mendengar penjelasan itu, Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi sangat mengapresiasi dan mendukung kehadiran senam peremajaan diri di Kota Medan. Selain menambah kesehatan dan kebugaran, senam yang berasal dari Taiwan ini diyakini dapat menyembuhkan sejumlah penyakit.
“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung senam ini. Tentunya senam ini sangat membantu kita untuk mendukung program meningkatkan derajat kesehatan warga Kota Medan. Kita rencanakan senam ini akan digelar di masing-masing kecamatan, sehingga kesehatan seluruh masyarakat lebih meningkatkan lagi,” ujarnya. (netty guslina)
Eldin Apresiasi dan Dukung Senam Peremajaan Diri
Posted 22 Agu 2014 08:55, 20 views