IHSG Tembus 5.200 Pelaku Pasar Tak Khawatir

Medan | Jurnal Asia
Meski sempat tertekan selama sesi perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu menguat 0,31 persen di level 5.206,136 pada penutupan saham, Kamis (21/8) sore. Sekaligus IHSg menembus level psikologis 5.200.
“Pencapaian ini menepis ketakutan pelaku pasar saat akan diumumkan hasil sengketa Pemilu Presiden,” kata analis pasar modal, Gunawan Benjamin, Kamis (21/8). Padahal, ujarnya, kinerja IHSG ini bertolak belakang dari kinerja indeks bursa di kawasan Asia yang banyak mengalami tekanan. Sentimen internal dan eksternal yang kurang bersahabat tidak menekan kinerja IHSG secara keseluruhan.
Sementara itu, nilai tukar rupiah juga berbalik menguat dikisaran 11.670 per USD. Padahal di sesi perdagangan pagi hingga siang Rupiah sempat tertekan dikisaran
11.700 hingga 11.730 per USD. Diterangkan Gunawan, pada proses pembacaan keputusan hasil sengketa pilpres tengah berlangsung, banyak aparat yang disiagakan dan banyak massa yang terpusat di gedung MK. Pemusatan massa tersebut belum memberikan tekanan terhadap IHSG.
Pelaku pasar berharap pembacaan hasil sengketa ini berlangsung aman. Sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar. Pada Kamis siang sekitar pukul 15.00 WIB, asing juga masih membukukan beli bersih di atas Rp300 milyar.
“Faktor keamanan menjadi kunci utama kepercayaan pelaku pasar. Bukan semata-mata karena hasil dari putusan MK itu sendiri. MK akhir-akhir ini menjadi fokus perhatian semua pelaku pasar untuk melihat arah pergerakan pasar selanjutnya,” tandasnya.
Hal yang serupa juga terjadi pada nilai tukar Rupiah. Siang hari (red) rupiah melemah tipis dikisaran 11.720 per USD. Proses pembacaan keputusan ini akan menjadi sentimen kuat bagi pergerakan IHSG dan Rupiah.
“Sentimen eksternal akan tidak bernilai apa jika ada gejolak yang muncul pada proses yang tengah berjalan di MK,” ujarnya.
Jaminan keamanan akan menjadi modal utama pelaku pasar baik domestik dan asing melakukan keptusan ivestasinya. Setelah putusan MK ini pasar akan melanjutkan dengan melihat perkembangan pembentukan kabinet serta rencana strategis pemerintah dalam mengatasi masalah anggaran yang tidak memiliki ruang untuk pembangunan sektor rill.
“Ada begitu banyak masalah yang harus diperbaiki. Setelah itu akan banyak investor yang akan mengambil kebijakan strategis bila MK telah menentukan siapa Presiden dan Wakil Presiden RI nantinya. Mengingat ada begitu banyak proyek yang terbengkalai baik milik pemerintah maupun swasta akhir-akhir ini menanti keputusan Presiden terpilih,” tuturnya.
Namun pasar keuangan tidak akan selaras begitu saja dengan derasnya arus investasi setelah keputusan MK nantinya. Pasar keuangan tetap akan bergerak volatile dengan menyisakan ruang koreksi mengingat pasar keuangan kita, khususnya pasar saham sudah melampaui kemampuan sektor rill kita untuk menyokongnya. (netty guslina)

Close Ads X
Close Ads X