Exxon Pasok Gas ke Pipa Arun-Belawan

Medan | Jurnal Asia
Pemerintah akan mengalokasikan gas eks ekspor dari ladang yang dikelola ExxonMobil di Aceh, ke tiga konsumen domestik. Pelaksana Tugas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) J Widjonarko di Jakarta, Jumat (22/8), mengatakan ke­tiga konsumen tersebut adalah PT PLN (Persero), PT Pupuk Iskandar Muda (Persero), dan PT Kertas Kraft Aceh (KKA).
Gas tersebut akan masuk lewat fasilitas pe­nampungan hasil revitalisasi kilang LNG milik PT Pertamina (Persero) di Arun, Aceh.
“Nanti dibagi tiga, ada yang ke PLN, PIM, dan KKA,” katanya.
Menurut dia, pihaknya tengah me­nyiapkan perjanjian jual beli gas (PJBG) untuk gas eks ekspor Exxon tersebut.
Juru Bicara ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto mengatakan, pengalokasian gas merupakan kewenangan pemerintah.
“Kami belum tahu alokasinya kemana. Hanya saja gas ini untuk konsumen domestik,” katanya.
Ia mengatakan, sebagian produksi gas sudah masuk ke PIM sebesar 55 MMSCFD melalui mekanisme pertukaran (swap) dengan Kilang Tangguh, Papua.
Gas itu berasal dari Blok North Sumatera Offshore (NSO) dan B Block yang dikelola ExxonMobil di Aceh.
Sebelumnya, gas tersebut setelah dijadikan LNG di Kilang Arun di ekspor ke sejumlah negara seperti Jepang dan Korea Selatan.
Pada Oktober 2014, kontrak LNG ter­akhir dengan pembeli asal Korea Selatan akan habis.
Potensi gas tersisa dari blok Exxon ter­sebut masih sekitar 150 MMSCFD yang akan dipasok ke konsumen domestik.
Sementara, kontrak kerja sama Blok NSO dan B Block akan habis pada 2018 dan Exxon tidak berencana mem­perpanjangnya. Widjonarko juga me­nambahkan, saat ini sedang dilakukan pem­bahasan agar gas Blok A yang dikelola PT Medco EP Indonesia bisa masuk ke fasilitas pipa Arun-Belawan dengan pertimbangan efisiensi.
Sebelumnya, gas Blok A direncanakan masuk ke PIM. Nantinya, akan dilakukan mekanisme pertukaran (swap) yakni gas Exxon masuk ke PIM, sementara Blok A ke pipa Arun-Belawan.
Saat ini, terdapat pipa penghubung (jumper) yang sudah mengalirkan gas Exxon ke PIM. Dengan demikian, akan lebih efisien dibandingkan membangun pipa gas dari Blok A ke PIM.
“Namun, ini semua masih dalam pembahasan. Kami harapkan segera se­lesai dan terbagi-bagi, sehingga kon­sumen domestik tidak lagi kekurangan,” ujarnya.
(ant)

Close Ads X
Close Ads X