Budidaya Kunyit Mudah dan Menggiurkan

8034444-curcuma-kamin-un-pariente-de-jengibre-agrega-color-amarillo-a-la-alimentacion-y-es-un-ingrediente-i flickr-573953197-hd foto-besar kun Plant_turmeric1 rimpang-kunyit
Kunyit  merupakan herba obat yang juga ­populer digunakan sebagai bumbu dapur. Oleh karena penggunaannya yang marak, ­membuat harga kunyit di pasaran selalu saja stabil. Mencermati kecenderungan tersebut, melirik usaha budidaya kunyit bukanlah hal yang keliru.  Ciri tanaman kunyit berbatang semu, tinggi ­dapat mencapai 40 – 100 cm. Bentuk batang­nya semu, tegak, bulat dan basah, membentuk ­rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.
Kunyit mampu membentuk rimpang, berwarna oranye, bila tua dan tunas mudanya berwarna putih, membentuk rumpun yang rapat. Berakar serabut berwarna coklat muda. Setiap tanaman berdaun 3 – 10 helai, panjang daun beserta pelepahnya sampai 70 cm, helaian daun berbentuk lanset memanjang, berwarna hijau dan hanya bagian atas dekat pelepahnya berwarna agak keunguan, panjang 28 – 85 cm, lebar 10 – 25 cm. Bunga muncul dari batang semu panjang 10 – 15 cm. Bunga warnanya putih/kuning pucat, pangkal bunga warnanya putih.
Teknik Budidaya
Pada dasarnya pedoman dan juga teknik budidaya kunyit ini cukup sederhana. Dalam skala rumahan, dengan menyebar kunyit begitu saja di pekarangan, dalam beberapa saat ia akan tumbuh sebagai tanaman sehat penghias halaman. Kunyit merupakan tumbuhan yang bisa berkembang secara maksimal di wilayah dengan kondisi tanah latosol, regosol dan juga alluvial. Sementara itu ketinggian tempat tanam idealnya antara 240 sampai 1200 meter dari permukaan laut atau dpl.
Adapun curah hujan yang tepat dalam budidaya kunyit adalah 2000 sampai 4000 mililiter per tahunnya. Tanaman kunyit sebaiknya ditanam di bawah tegakan tanaman lainnya misalnya saja pohon jati muda, sengon dan lain-lain. Untuk perbanyakan sendiri, yang digunakan adalah rimpang kunyit itu sendiri. Sebelum ditanam, ia harus diperlakukan sedemikian rupa untuk memaksimalkan pertumbuhan tunasnya. Caranya cukup mudah yakni dengan menggunakan rimpang induk yang dibelah menjadi 4 bagian dengan berat 5 sampai 20 gram per potongnya. Sebelum ditanam, rimpang tersebut disimpan hingga tunasnya muncul dengan kisaran 0,5 sampai 1 cm.
Setelah bibit kunyit siap, pastikan tanah sebagai medium tanamnya juga telah siap. Tanah tersebut haruslah diolah agar gembur dan idealnya sistem drainasenya baik agar terhindar dari kondisi air tergenang. Sistem budidaya kunyit bisa menggunakan pola tanam tumpang sari dengan menyisip tanaman lain seperti kacang tanah, cabe, tomat dan lain-lain. Setelah kunyit ditanam, lakukanlah serangkaian proses pemeliharaan yang mencakup pemupukan, penyiangan, dan juga pembumbunan. Penyiangan dilakukan agar tanaman kunyit tidak tersaingi dari gulma. Sementara pembumbunan dilakukan untuk memperbaharui drainase.
Hal lain yang penting dalam sistem budidaya kunyit adalah pengendalian organisme yang bisa mengganggu tanaman. Biasanya kondisi yang dialami petani adalah membusuknya rimpang yang disebabkan oleh Ralstonia Solanacearum. Untuk menghindari hal tersebut, pastikan Anda menggunakan benih yang sehat dan tanah yang kering tidak basah. Hal selanjutnya yang masuk ke dalam sistem budidaya adalah proses pemanenan.
Tanaman kunyit siap dipanen pada umur 8-18 bulan, saat panen yang terbaik adalah pada umur tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun kedua. Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar dan lebih banyak bila dibandingkan dengan masa panen pada umur kunyit 7-8 bulan. Ciri-ciri tanaman kunyit yang siap panen ditandai dengan berakhirnya pertumbuhan vegetatif, seperti terjadi kelayuan/perubahan warna daun dan batang yang semula hijau berubah menjadi kuning (tanaman kelihatan mati).
Pemanenan dilakukan dengan cara membongkar rimpang dengan cangkul/garpu. Sebelum dibongkar, batang dan daun dibuang terlebih dahulu. Selanjutnya rimpang yang telah dibongkar dipisahkan dari tanah yang melekat lalu dimasukkan dalam karung agar tidak rusak.
Panen kunyit dilakukan di musim kemarau karena pada saat itu sari/zat yang terkandung didalamnya mengumpul. Selain itu kandungan air dalam rimpang sudah sedikit sehingga memudahkan proses pengeringannya. Perkiraan hasil panen, berat basah rimpang bersih/rumpun yang diperoleh dari hasil panen mencapai 0,71 kg. Produksi rimpang segar/ha biasanya antara 20-30 ton. (int)

Close Ads X
Close Ads X