Dasikin: Vihara Miliki 4 Fungsi Utama

kaki
Medan | Jurnal Asia
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Budha Kementerian Agama, Drs Dasikin Mpd menilai dalam perkembangannya ke depan, umat Budha harus memahami vihara dalam empat fungsi utama.
Hal itu disampaikannya di hadapan para tokoh agama Budha Sumatera Utara, dalam acara temu ramah dengan tokoh agama, Jumat (29/8), di Kompleks Bilal Central, Jalan Bilal Medan.
Vihara sebagai pusat keagamaan, yakni bagaimana berbakti dalam puja bakti terhadap dharma. Kedua, vihara sebagai pusat pendidikan, yakni menjadikan vihara atau klenteng sebagai sarana pendidikan.
”Saya senang apa yang dilakukan pak Tongariodjo (Tongariodjo Angkasa SE.MBA.MM.Msc) yang konsen terhadap pendidikan Budha sejak anak-anak, bahkan setingkat sekolah tingginya. Hal ini perlu dapat dukungan,” ujar Dasikin.
Dasikin memberi masukan, yang perlu dipikirkan adalah sebuah yayasan di vihara yang mendirikan sekolah atau sekolah tinggi umum yang terkelola dengan baik.
“Melalui pendidikan, pelestarian agama Budha akan turut lestari.Tanpa pendidikan, rasanya lambat laun bisa jadi malapetaka,” tandasnya.
Fungsi ketiga, sebutnya kembali, vihara sebagai pengembangan budaya, serta terakhir, fungsi vihara sebagai sosial kemasyarakatan.
Dari keempat fungsi utama tersebut, menurutnya, fungsi pendidikan sudah sepantasnya di kedepankan dalam memajukan Budha di Kota Medan dan Sumatera Utara pada khususnya.
Pada kesempatan itu, Dirjen Bimas Budha Kementerian Agama tersebut menawarkan program lembaga dana yang dikelola lembaga independen–seperti badan badan amil zakat nasional (Baznas)–Dana tersebut dapat dipergunakan bagi perkembangan agama Budha.
Selanjutnya rencana pihaknya, membentuk lembaga kitab suci, yakni lembaga alkitab Budha yang menerjemahkan kitab suci secara parsial.
”Kita berharap tahun depan bisa terbentuk dan dicetak secara bersama sebagai hasil karya umat Budha Indonesia,” tutupnya.
Sementara, Pembimbing Masyarakat Budha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Ketut Sukardi mengatakan, umat Budha harus memiliki keharmonisan dan semangat membawa umat ke depan yang lebih baik, serta dapat menjadi contoh, terutama bagi umat Budha di daerah lainnya.
Tongariodjo Angkasa SE MBA.MM.Msc, selaku tokoh pemerhati umat budha, sekaligus Ketua Lembaga Komunikasi Umat Budha (LKUBI) Sumatera Utara menambahkan, perkembangan umat Budha demikian pesatnya dalam beberapa tahun terakhir. Untuk itu sebagai lembaga komunikasi umat Budha, pihaknya berharap hal tersebut bisa mendapat dukungan dari Dirjen Bimas Budha Kementerian Agama.
“Kita minta persoalan pendidikan perlu dicamkan dan diterapkan di vihara atau sekolah-sekolah. Satu hal, jangan ada kekakuan dalam pengembangan pendidikan, seperti sekolah tinggi yang notabene bisa bergabung dengan mata kuliah umum,” sebutnya. (mag-1)

Close Ads X
Close Ads X