Pelaku UMKM Pot Bunga Trauma Kredit Usaha

FOTO KAKI
Medan | Jurnal Asia
Berawal dari keinginan untuk mem­bantu biaya sekolahnya pada waktu itu, usaha pembuatan pot bunga yang dilakoni Masrijal berjalan cukup maju. Kendati tanpa bantuan kredit usaha, ia mampu mengembangkan bisnisnya hingga ke Banda Aceh.
Rumah produksi milik lelaki berusia 44 tahun yang berada di Jalan Karya Gang Wakaf Kecamatan Medan Barat ini sudah mampu mempekerjakan sebanyak enam orang pegawai.
Tak heran, jika usaha pembuatan pot yang telah dilakoni Masrijal dalam 18 tahun terakhir  ini sudah beromset hingga Rp16 juta per bulan. Semua pasang surut dan jatuh bangun perjuangannya dilakukan tanpa pernah sedikitpun memperoleh bantuan usaha berbentuk kredit baik dari bank maupun pemerintah.
“Saya pernah mengajukan kredit usaha produktif ke bank, namun proses dan prosedurnya terlalu rumit dan panjang. Akhirnya keinginan itu saya batalkan,” tukasnya.
Tidak hanya itu, sekitar lima tahun lalu dia juga pernah menghadiri undangan dari Kementerian Perindustrian untuk pelaku UMKM.
Bertempat di Kantor BKKBN Provinsi Sumatera Utara dia mendemonstrasikan kemampuannya membuat pot bunga yang disaksikan oleh beberapa pejabat Kementerian Perindustrian dan Pem­provsu.
Rekomendasi setelahnya adalah para pelaku UMKM seperti Masrijal dijanjikan akan diberi bantuan untuk pengembangan usahanya, namun sam­pai sekarang berita itu tidak pernah terdengar lagi.
Kepada wartawan Jurnal Asia, ia mengutarakan kekecewaannya terhadap pemerintah yang cenderung kurang memperhatikan pengusaha kecil seperti dirinya.
“Seharusnya rakyat Indonesia seperti kami ini didukung penuh karena kami sudah membuka lapangan kerja dan mengurangi beban pemerintah,” pungkas Masrijal. (Augus Hendarta Batubara)

Close Ads X
Close Ads X