Asmindo Targetkan Ekspor Mebel Naik 150%

Jakarta | Jurnal Asia
Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) menargetkan nilai ekspor berbagai produk mebel pada 2015 mencapai lima miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 150 persen dari target 2014 sebesar dua miliar dolar AS.
“Kami optimistis nilai ekspor mebel Indonesia pada 2015 akan tercapai seiring terus bertambah luasnya pasar,” kata Ketua Umum Asmindo Taufiq Gani di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan upaya mencapai target nilai ekspor pada 2015 itu salah satunya dengan adanya regulasi seperti memperketat ekspor bahan baku seperti kayu.“Artinya, dengan adanya larangan ekspor kayu sebagai bahan baku mebel maka industri mebel Indonesia akan bangkit seiring meningkatnya permintaan pasar,” katanya.
Adapun beberapa negara tujuan ekspor mebel atau furniture Indonesia adalah AS dan negara-negara Eropa.
“Ekspor mebel ke beberapa negara di Eropa kecuali Perancis dalam sepuluh tahun terakhir turun akibat pengaruh kondisi ekonomi yang tidak menggembirakan,” katanya.
Kondisi ini sudah dirasakan dampaknya oleh para pengusaha mebel lokal beberapa tahun terkhir. “Hambatannya sekarang kita dipusingkan dengan daya beli masyarakat Eropa yang menurun, nah ini juga berpengaruh kepada ekspor produk kayu dan mebel kita ke Eropa,” ungkap Taufik Gani.
Asmindo mencatat porsi pasar ekspor Eropa menjadi 40% dari total nilai ekspor produk kayu dan mebel Indonesia ke dunia yang rata-rata per tahun mencapai US$ 1,5-1,8 miliar. Menurut Taufik hampir seluruh negara Eropa mengurangi konsumsi mebel.
“Kecuali Prancis masih bagus yang lesu di Yunani, Inggris, Spanyol, Jerman, Belanda,” imbuhnya.Taufik mengatakan penurunan nilai ekspor produk kayu dan mebel Indonesia ke Eropa sudah terjadi sejak 10 tahun terakhir. Oleh karena itu pemerintah mulai menyasar pasar-pasar baru dan menggenjot ekspor ke Amerika.
Untuk mengantisipai hal itu, pihaknya juga sudah menyasar pasar lainnya di kawasan Eropa Timur, Asia, Korea dan Jepang.
“Kami yakin dengan berbagai sentuhan seni pada produk mebel yang berasal dari berbagai daerah, produk mebel Indonesia akan memperoleh pasar yang lebih luas,” katanya.
Ia menambahkan peningkatan target nilai ekspor tersebut juga dapat dicapai dengan mengekspor lebih banyak berbagai produk mebel ke AS.
“AS siap menampung seluruh ekspor produk mebel Indonesia dan ini juga menjadi sebuah peluang,” katanya.
Ia menyebutkan nilai ekspor yang telah tercapai pada September 2014 sekitar 1,9 miliar dolar AS dari total target dua miliar dolar AS.
“Kita mau hantam juga ke Amerika dan mereka pasti menerima lalu ke Amerika Latin. Kita yakin bisa diterima karena masing-masing daerah di kita punya art (seni) karakter yang mereka suka. Seperti di Jawa Timur ada seni ukir akar-akar lalu ada juga dari Jepara,” cetusnya.
Pihaknya optimimistis dengan pemerintahan baru yang dipimpin Presiden Joko Widodo, industri mebel dan kerajinan Indonesia akan berkembang lebih baik. (ant-Dtf)

Close Ads X
Close Ads X