Bandara Kuala Namu Masih Rugi

Medan | Jurnal Asia
Sejumlah bandar udara (bandara) di bawah Angkasa Pura II termasuk Bandara Kualanamu masih merugi sehingga Angkasa Pura II menilai diperlukan berbagai langkah termasuk mendesain kawasan aerotropolis di Kualanamu. “Kalau Kualanamu merugi karena masih baru beroperasi dan dengan investasi yang cukup besar. Dulu Polonia sudah untung,” kata Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Tri Sunoko di Medan, Jumat.
Tri berada di Medan sejak Kamis menghadiri Seminar Aerotropolis Kualanamu Untuk Meningkatkan Daya Saing Sumut.
Dia tidak merinci berapa kerugian Kualanamu dan bandara lainnya dengan alasan tidak ingat dan tidak membawa data.
“Yang pasti beberapa bandara seperti di Sumatera Barat, Jambi dan Palembang juga masih merugi.Pendapatan AP II masih disumbang oleh Bandara Cengkareng,” katanya.
Mengingat masih merugi, maka diperlukan dorongan agar lalu lintas penumpang pada bandara-bandara itu terus meningkat dan termasuk meningkatkan pendapatan di luar lalu lintas penumpang dan barang.
Dengan konsep aerotropolis, maka diharapkan investasi semakin banyak dan besar di sekitar kawasan bandara itu sehingga menambah nilai jual bandara dan daerah sekitar bandara.
“Nantinya aerotropolis Kualanamu akan menjadi percontohan,” katanya.
Bandara Kualanamu pada tahap I, pembangunannya memiliki luas 1.365 hektare dengan “runway” berukuran 3.750 x 60 meter dan parallel taxiway berukuran 3.750 x 30 dan 2.000 x 30 meter.
Luas apron bandara itu mencapai 200.000 meter persegi dan luas terminal 118.930 meter persegi dengan kapasitas 8 juta orang penumpang per tahun.
Wakil Gubernur Sumut, H Tengku Erry Nuradi menegaskan, aerotropolis akan menjadikan Sumut memiliki kota baru dengan kawasan yang tertata baik.
“Tentunya kawasan itu akan meningkatkan daya saing Sumut sebagai daerah yang posisinya sangat strategis,” katanya. (ant)

Close Ads X
Close Ads X