Festival Danau Toba 2014, Ingin Lebih Dikenal Hingga Manca Negara

Sejumlah pelajar memegang kain ulos sepanjang 426 Meter yang ditenun secara manual selama bulan saat pembukaan acara Festival Danau Toba di Balige, Toba Samosir, Sumut, Rabu (17/9).

Ratusan pelajar membawakan tarian tradisional Batak bernama Tari Cawan dalam acara pembukaan Festival Danau Toba di Balige, Toba Samosir, Sumut, Rabu (17/9).

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Tobasa | Jurnal Asia
Danau Toba merupakan destinasi yang menakjubkan di Pulau Sumatera. Begitu unik karena memiliki luas 1.145 kilometer yang lebih menyerupai lautan. Di tengah danau berdiam Pulau Samosir dengan luas yang hampir sebanding dengan luas negara Singapura. Oleh karena itu, Danau Toba ditempatkan sebagai danau terluas di Asia Tenggara dan terbesar kedua di dunia setelah Danau Victoria di Afrika. Danau Toba menjadi salah satu tujuan wisata terbaik di Indonesia yang begitu indah. Tempat dimana Anda dapat melakukan berbagai macam kegiatan untuk menikmati keindahan alam seperti mendaki gunung, berenang, atau berperahu layar. Udaranya bersih dan sejuk harmonis dengan suasana santai masyarakatnya yang ramah.
Karena itulah, Festival Danau Toba (FDT) 2014 kembali diselenggarakan. Kemarin, sejak Rabu (17/9) diresmikan pembukannya hingga tengah malam, ribuan masyarakat dari berbagai daerah, tetap setia menyaksikan persembahan seni budaya daerah yang dipentaskan, sejumlah Kabupaten/Kota di Lapangan Sisingamangaraja XII Balige.
Walaupun harus duduk beralaskan tanah, beratapkan langit. Pengunjungnya pun beragam, mulai dari anak remaja sampai orang dewasa yang hadir, tetap antusias mengikuti sampai selesai.
Kamis (18/9) malam misalnya, oleh karena hiburan FDT dinilai menarik, ribuan masyarakat yang memadati lapangan Sisingamangaraja, tidak mau mengalihkan perhatiannya dari tarian budaya Kota Tanjung Balai, Kabupaten Tapanuli Tengah,
Kabupaten Karo dan opera batak tentang terjadinya Danau Toba dari Kabupaten Tobasa yang diperankan Yayasan Pusuk Bukit Sakti.
Meskipun suara kendaraan roda dua yang lalu lalang menyelimuti ruang publik, masyarakat tidak terpengaruh. Pandangannya tetap menuju panggung utama, di mana seni budaya daerah ditampilkan.
Bupati Tobasa Pandapotan Kasmin Simanjuntak, Ketua Tim Penggerak PKK Netti Pardosi, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Jhon Piter Silalahi, Kadis Tarukim Darlin Sagala, Kepala Bappeda James Silaban, Kaban Perizinan Bangsomen Silaen dan pejabat eselon II lainnya juga hadir malam itu, dan membaur bersama masyarakat menyaksikan pertunjukan FDT 2014 tersebut.
Acara pada Rabu (17/9) malam juga demikian. Ribuan masyarakat hadir memadati lapangan Sisingamangaraja XII Balige. Mereka datang untuk melihat langsung pameran ekonomi kreatif di stan yang berada di pinggir lapangan. Menyaksikan persembahan seni budaya kabupaten/kota dan lagu-lagu batak, lagu dangdut dilantunkan para artis-artis lokal dan ibukota.
Tiga remaja Tobasa, Kardiman, Rismawati dan Melani di lokasi, mengaku senang dengan hiburan FDT itu. Katanya selain menghibur, seni budaya yang ditampilkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat banyak bahwa pelestarian seni budaya sebagai kearifan lokal dan kekayaan daerah sangat penting dilakukan, sehingga budaya daerah tetap lestari.
“Itu makna yang dapat kami kutip dari persembahan seni budaya di FDT ini. Seni budaya sebagai ciri khas daerah masing-masing ditampilkan. Dan kami pun sebagai remaja dapat mengetahui budaya itu dari daerah mana. Itu menurut kami bang,” kata mereka. (abdi.s)

Close Ads X
Close Ads X