Telur Ayam Organik Blitar Kuasai Pasar Malaysia

Jakarta | Jurnal Asia
Beberapa produk Indonesia laku dijual di pasar luar negeri, salah satunya telur ayam organik asal Blitar. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, 4 tahun lalu telur organik ini hanya dijual di kawasan Jawa Timur saja, tetapi kita sudah menguasai pasar Kuala Lumpur, Malaysia.
“Salah satu cerita sukses UKM (Usaha Kecil Menengah) ada di Jawa timur. Sangat simpel seorang operator dan pemilik bisnis telur ayam organik di Blitar,” kata Bayu saat memulai cerita pada acara ‘Workshop Internasional SMEs in the Borderless Era, Shaping Opportunity in the Global Value Chain’ di Hotel Borobuddur, Jakarta, Rabu (1/10).
Bayu menambahkan, awalnya sang pemilik usaha hanya iseng meletakan gambar foto telur ayam organik di media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Ternyata keisengan itu berbuah manis, dengan makin banyaknya permintaan telur ayam organik hingga ke Malaysia.
“Empat tahun lalu dengan sebuah telepon seluler, dia (pemilik) memfoto untuk promosi produk. Difoto dan diletakkan di Facebook, dan mengirim kemudian ke Twitter. Dalam waktu singkat kemudian para pebisnis di Malaysia ternyata ingin membeli telur itu,” paparnya.
Usaha pengiriman telur ayam organik dari Blitar ke Malaysia terus berkembang. Alhasil, persentase penjualan telur ayam organik meningkat dari 4% menjadi 90%.
“Di Kuala Lumpur, telur ayam organik dikirim selalu fresh (segar), suistanable (berkelanjutan), harga yang kompetitif packaging (pengemasan) dan branding (merek) yang bagus. Ia (pemilik) akan tahu bagaimana nilai dari telur itu akan terus bertambah. Ini bisnis kecil dan terus berkembang dari 4% melonjak hingga 90%,” tuturnya.
Dari cerita ini, Bayu menegaskan pen­tingnya internet sebagai media dagang. Le­wat internet produk yang dihasilkan ti­dak hanya dipasarkan di dalam negeri tetapi juga luar negeri.
“E-commerce sangat penting bagi UKM. Bagaimana e-commerce untuk mem­promosi, menjual ke negara lain ter­masuk negara islami dengan e-commer­ce dan internet. E-commerce adalah bisnis yang multidimensi. Fenomena ini se­makin nyata dengan adanya Alibaba yang menjadi salah satu perusahaan te­rbesar,” jelasnya. (dtf)

Close Ads X
Close Ads X