Efek Jokowi Hanya Bertahan Dua Hari

Jakarta | Jurnal Asia
Analis Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengingatkan, “efek Jokowi” yang diperkirakan mampu mengerek kinerja indeks harga saham gabungan seusai pelantikan Jokowi Widodo dan Jusuf Kalla takkan berlangsung lama.
“Berdasarkan pengalaman se­belumnya, paling hanya satu-dua hari,” kata Satrio, Minggu (19/10). Kinerja IHSG dan nilai tukar rupiah diperkirakan membiru seusai pelantikan presiden ketujuh itu. Hal ini dipicu oleh besarnya animo pasar terhadap rencana pembangunan yang disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Rencana pembangunan ini menambah kepercayaan dan harapan pelaku pasar ke depan. “Kondisinya sangat mendukung saat ini.”
Namun, Satrio mengingatkan, kinerja IHSG dan rupiah tidak hanya bergantung pada sentimen domestik, tapi juga dipengaruhi kondisi internasional. Satrio memaparkan, jika kondisi regional bagus dan dana asing masuk, diperkirakan kinerja indeks bakal membaik. Namun, sebaliknya, jika ternyata investor justru dalam keadaan jual, kinerja saham bakal terkena imbas. “Makanya kita lihat saja besok hingga beberapa hari ke depan.”
Selain itu, rencana pemerintah mendatang menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi diperkirakan ikut mempengaruhi ekpektasi pasar. Namun kekhawatiran pelaku pasar sedikit reda seiring dengan munculnya tanda dukungan parlemen terhadap pemerintah dalam pertemuan antara presiden terpilih Jokowi dan nakhoda Koalisi Merah Putih, Prabowo Subianto.
Karena itu, seiring dengan peralihan kepemimpinan nasional yang akan dilangsungkan Majelis Permusyawaratan Rakyat hari ini, Satrio memperkirakan harga saham gabungan berada di angka Rp5.040-5.050 dengan support di angka Rp5.150-5.200, sementara nilai tukar rupiah berada di angka Rp12.000 per dolar Amerika Serikat. “Resistent-nya berada di angka Rp12.200,” kata Satrio.
Beberapa sektor saham yang masih menjadi buruan yakni perbankan dan konstruksi, sementara yang perlu diwaspadai yakni sektor komoditas. “Karena kita masih didera ketidakpastian kenaikan CPO dan batu bara.” (ti)

Close Ads X
Close Ads X