Kalla Berpotensi Jadi ‘Matahari Kembar’

Jakarta | Jurnal Asia
Dukungan yang dimiliki presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) di parlemen terbilang minim. Agar lebih aman, PAN dan Golkar harus dapat ditarik dalam skenario koalisi berikutnya. JK diharapkan dapat ‘turun gunung’ untuk membujuk partai Golkar.
“JK harus turun tangan, untuk mengalahkan ARB (Aburizal Bakrie)dalam munas Golkar mendatang,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi dalam diskusi di Gedung Joeang 45, Jalan Menteng Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/10).
JK sudah berjanji tidak ingin menduduki kursi ketua umum partai Golkar. Tapi, kata Burhanudin, jika mau ‘turun gunung’ menggalang dukungan untuk calon yang lebih ramah kepada Jokowi, ARB bisa saja dikalahkan.
Burhanudin mengatakan, ada kekhawatiran yang muncul saat Golkar bergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), posisi tawar JK di pemerintahan akan meningkat. JK dinilai akan menjadi matahari kembar seperti layaknya pasangan SBY-JK pada periode 2005-2009.
“Namun Jokowi dan SBY memiliki karakter berbeda. Golkar pada 2004 jauh lebih berpengaruh ketimbang 2014,” kata dia.
Pemilu 2014, posisi partai Golkar hanya sebagai pemenang kedua, sedangkan pada 2004 Golkar merupakan jawara pada pemilihan legislatif. Burhan yakin, jika partai Golkar bergabung, kekuatan koalisi merah putih akan melemah. “Menarik Golkar dalam gerbong koalisi Jokowi-JK juga menjadi pertanda kematian KMP (Koalisi Merah Putih),” tandas dia. (mtv)

Close Ads X
Close Ads X