IPO, Golden Plantation Tawarkan Rp300 per Saham

Jakarta | Jurnal Asia
PT Golden Plantation, anak usaha PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA), memasang harga penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada kisaran Rp250 hingga Rp300 per saham. Perseroan berencana melepas sebanyak 20-30 persen saham ke publik. Direktur Keuangan Tiga Pilar, Sjambiri Loe, mengungkapkan dana hasil penawaran saham biasa ditargetkan mencapai sekitar Rp200 miliar. Pada saat yang sama, pihaknya juga akan menerbitkan waran senilai Rp300 miliar.
“Dengan demikian, secara total kami berharap mendapatkan Rp500 miliar,” kata Sjambiri, pekan lalu.
Adapun berkas penawaran umum Golden Plantation telah diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pernyataan efektif dari lembaga otoritas tersebut diharapkan diperoleh dalam beberapa waktu mendatang.
Sesuai rencana, penawaran umum Golden Plantation bakal digelar pada Desember 2014. Persiapan IPO dilakukan menggunakan buku laporan keuangan Juni 2014.
Sjambiri mengakui, sejumlah calon investor telah menyatakan minat untuk menyerap saham yang ditawarkan Golden Plantation. Meski begitu, dia tidak menyebutkan asal dan identitas investor.
“Kami juga sedang memilah dan mengkaji mitra yang cocok untuk menjadi mitra Golden Plantation,” kata Sjambiri.
Sebelumnya, Bunge Agribusiness Singapore Pte Ltd dan Kohlberg Kravis Robert (KKR) & Co. telah menyatakan niat untuk menjadi investor Golden Plantation. KKR merupakan pemegang saham kedua terbesar Tiga Pilar sebanyak 26 persen. Sedangkan Bunge saat ini memiliki 35 persen saham PT Bumiraya Investindo, anak usaha Golden Plantation.
Sebelumnya, Tiga Pilar berniat men­dorong perusahaan pengelola perkebunan ke lantai bursa pada April 2014. Namun, perseroan memutuskan untuk melakukan restrukturisasi terlebih dahulu.
Restrukturisasi dilakukan dengan mengakuisisi Golden Plantation untuk dijadikan holding company Bumiraya In­ves­tindo. Nilai pembelian mencapai Rp 2,5 miliar. Setelah diakuisisi, Golden Plan­tation melakukan internal take over terhadap aset Bumiraya Investindo sebelum IPO.
Saat ini, Golden Plantation melalui Bumi­raya Investindo memiliki dan me­ngelola tujuh perkebunan kelapa sawit. Sebanyak empat perkebunan berada di wilayah Kalimantan dan tiga lainnya di kawasan Sumatera.
Total area konsesi tercatat seluas 79.000 ha dengan luas lahan tertanam sebesar 17.000 ha. Aset tersebut dilengkapi oleh satu pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas 30 metrik ton (mt) tandan buah segar (TBS) per jam. (id)

Close Ads X
Close Ads X