Irfan Raup Puluhan Juta dari Bisnis Traveling

kaki ILUSTRASI
Jakarta | Jurnal Asia
Hobi, apa pun itu jenisnya, bila ditekuni pasti akan bermanfaat suatu saat, termasuk untuk dikembangkan menjadi sebuah bisnis. Hobi traveling yang dilakoni Muhammad Irfan Yusuf (33) Sejak SMA ternyata menjadi ladang penghidupan bagi lelaki asal Jogja ini.
Irfan, sekarang ini menjalankan bisnis trip organizer di bawah bendera Java Paradise dengan pelanggan yang sebagian besar adalah wisatawan mancanegara.
“Sekitar 70% konsumen kami adalah wisatawan mancanegara. Mereka memang biasanya kalau ingin berkunjung ke Indonesia mencari trip organizer. Sudah menjadi kebiasaan mereka sebelum melakukan perjalanan sudah memastikan semuanya oke. Karakternya berbeda dengan wisatawan nusantara yang cenderung go show,” kata Irfan beberapa waktu lalu.
Irfan sudah cukup lama menjalankan usaha ini, sejak 2008. Awal mula usaha ini adalah kegemarannya melakukan trip dan kegiatan outdoors. Dari para penghobi trip ini kemudian terbentuk komunitas dunia maya di mailing list dan blog.
Dari situlah terbentuk jaringan pertemanan dan beberapa teman dari luar kota yang datang ke Jogja minta ditemani untuk jalan-jalan model blusukan. Dari situlah awal mula untuk menyeriusi hobinya menjadi sebuah usaha.
Pertemanan adalah kunci awal Irfan mendapatkan pelanggan, termasuk pelanggan dari mancanegara. Ia masih ingat benar bagaimana mendapatkan pelanggan pertama dari Thailand. Seorang teman memintanya untuk menemani tamu dari Thailand yang ingin berziarah ke Borobudur. Itu pengalaman pertamanya menjadi trip guide bagi tamu mancanegara.
Dari situlah Irfan semakin menyadari bahwa bisnis ini mempunyai prospek menarik. Dia pun kemudian menyeriusi usaha ini dengan memberi nama usahanya Java Paradise. Pemilihan nama ini berdasar keindahan Pulau Jawa yang sudah termasyur sejak dahulu. Menurut Irfan, alam dan budaya Jawa adalah sepenggal surga yang ada di bumi dan itu harus dikenalkan ke khalayak, khususnya orang Indonesia.
Blusukan ke daerah-daerah di Nusantara adalah paket trip yang ditawarkan Java Paradise. Paket trip ini berbeda dengan umumnya travel agent yang biasanya memberikan paket wisata di tempat populer dan biasanya pelanggan tidak bisa menawar tujuan wisata yang diinginkan. Jadi kalau paketnya di Borobudur, Prambanan, dan Keraton Jogja, maka ya tempat itu yang bisa dikunjungi, atau tidak bisa ke tempat lain.
Paket trip yang ditawarkan Irfan memberi kebebasan kepada para pelancong. Para pelancong bisa ikut berdiskusi dan meminta tujuan trip yang diinginkan. Jadi pelanggan bisa menentukan tujuan wisata sesuai dengan bujet dan waktu yang mereka miliki. Irfan akan memberikan masukan tentang tujuan wisata yang diinginkan, termasuk dengan estimasi waktu dan biaya yang dibutuhkan.
Sekarang ini bisnis yang dijalankan Irfan terbilang cukup mapan. Dalam sebulan dia biasa mengatur sekitar 20-50 perjalanan. Konsumennya beragam dari kelas backpacker sampai kelas eksklusif. Sebagai pelengkap layanan trip organizer, Irfan juga bekerja sama dengan temannya mengelola sebuah home stay yang diberi nama Mangotree Dipudjo.
Sekarang ini dirinya juga mempersiapkan bisnis penyewaan sepeda motor. Dari dua jenis usaha yang dijalani tersebut, Irfan mengaku mendapatkan omzet sekitar Rp 35 juta per bulan untuk usaha trip organizernya, sementara untuk home stay yang dikelolanya mencapai Rp 25 juta per bulan. Meski begitu, dia masih memiliki mimpi untuk usaha yang akan dijalankannya.
“Maunya saya punya one stop service untuk traveler. Jadi wisatawan bisa mendapatkan tempat menginap, informasi dan paket wisata, restoran, dan art space dalam satu tempat. Di tempat itulah orang-orang bertemu dan berinteraksi serta berbagi pengatahuan dan pengalamanan,” katanya. (Dtf)

Close Ads X
Close Ads X