Peduli dengan Pemanasan Global

foto kaki
Laporan : Rufliyandhie Rambe
Akhir-akhir ini, bumi terus dilanda dengan pemanasan global. Meski bukan lagi hal asing bagi kita, karenanya harus lebih memerhatikan tempat tinggal. Dalam hal ini, isu global warming tak hanya berkutat soal ilmiah, ia juga bermain di segi ekonomi, sosiologi, geopolitik, sampai gaya hidup.
Sepi. Belasan kursi melompong. Bukan berarti sama sekali tidak ada pengunjung. Pemandangan jelang sore di rumah makan Mie Sor Damai Vegetarian Jl. Akasia, Medan. Beberapa jam di sana, hanya satu-dua pengunjung yang tampak. Selepas menyantap pesanan, mereka lebih memilih tidak berlama-lama, meski tidak ada batasan waktu dijadikan ketentuan.
Ada juga pengunjung lebih memilih pesanan dengan dibungkus. Lokasi ini dibuka setiap hari kecuali Rabu, dari pukul 07.00-15.00 WIB ini. Beraneka menu ala vegetarian dapat ditemui. Misalnya: Mie pangsit, kwe tiau bihun, kari mie, kari kwe tiau, dan nasi kari bihun. Setiap Ce It Cap Go, yakni setiap tanggal satu dan lima belas dari sistem penanggalan lunar, pihaknya selalu menyediakan nasi pendamping menu. Selain itu, pada hari istimewa tersebut pengunjung lebih ramai.
Aspek bisnis bukanlah menjadi prioritas. Kepedulian terhadap ling­kungan, merupakan motivasi yang menggugah Wong Ju Wo tergerak untuk mendirikan rumah makan Mie Sor Damai ala vegetarian.
“Kalau tidak dari sekarang kita turut berpartisipasi untuk meminimalisir tingkat kerusakan di muka bumi ini, lantas akan seperti apa yang dihadapi generasi mendatang,” begitu dikemukakan Wong Ju Wo kepada Jurnal Asia, Senin (20/10).
Tingkat kerusakan di muka bumi ini semakin parah. Suhu pemanasan global semakin meningkat. Pola hidup sehat ala vegetarian, menurut ayah dari dua anak ini, dapat dijadikan solusi untuk dapat meminimalisir tingkat kerusakan.
Semua Kalangan
Memulai pola hidup sehat ala vegetarian, pada awalnya tidaklah mudah. Kalau dilakukan, ala bisa karena biasa, lama kelamaan pun menjadi terbiasa.
Sehingga mengkonsumsi kandungan protein nabati (sayur-sayuran maupun buah-buahan), menjadi rutinitas. Apalagi kebiasaan itu dengan didukung keberadaan berbagai referensi, bahkan akan banyak faedah bagi kesehatan.
“Sudah dua puluh tahun saya mengenal pola hidup sehat ala vegan. Selama ini banyak dimotivasi oleh Pak Lie Chien atau yang lebih dikenal Pak Hadinata Rusli untuk menjadi seorang vegan,” ungkap alumnus SMU Methodist yang hanya sempat beberapa semester saja mengecap pendidikan formal di Universitas Dharma Agung.
Secara teoritis sudah puluhan tahun akrab dengan pola hidup sehat ala vegetarian. Hanya saja Wong Ju Wo baru mampu mengaplikasikan menjadi seorang vegan sejak dua tahun belakangan. Awalnya begitu sulit yang dihadapi. Berbagai godaan bertubi. Berkat tekad mulia untuk dapat berpartisipasi menjaga lingkungan dari kerusakan, akhirnya berbagai godaan dapat dilalui Wong Ju Wo.
Mendapati banyak manfaat dari pola hidup sehat ala vegetarian, sejak tiga bulan lalu Wong Ju Wo lantas memutuskan untuk memdirikan rumah makan ala vegetarian. Meski menginsyafi betul langkahnya bukanlah termasuk bisnis yang menggiurkan keuntungan, akantetapi keinsyafannya akan kewajiban turut berkontribusi mengantisipasi semakin parahnya tingkat pemanasan global di muka bumi.
Sejak mendirikan rumah makan ala vegetarian, pengunjungnya dari berbagai kalangan. Dari semua segi umur, tua dan muda. Bahkan bukan hanya kalangan Tionghoa. Lintas suku dan agama merupakan pengunjung di sini. (*)

Close Ads X
Close Ads X