Investor Asia Lebih Agresif Tanam Modal

Jakarta | Jurnal Asia
Asosiasi Minuman Ringan (Asrim) menyatakan investor dari Asia lebih agresif dibandingkan dengan investor asal Amerika dan Eropa dalam menanamkan modalnya di Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Minuman Ringan (Asrim), Triyono Prijosoesilo, mengatakan investor dari Asia diproyeksi paling siap menggarap pasar industri minuman ringan di Indonesia. Sementara investor asal Eropa dan Amerika yang telah mempunyai bisnis di tanah air, diproyeksi akan terus melebarkan ekspansi bisnisnya.
“Dua tahun belakangan menunjukkan pada investasi pada minuman ringan hadir dari Jepang dan negara Asia lainnya, seperti Asahi yang menggandeng Indofood,” katanya, Selasa (21/10).
Triyono mengungkapkan, investor Eropa dan Amerika harus terlebih dahulu memastikan kemungkinan potensi pasar mereka di Indonesia, sehingga lebih terlihat berhati-hati. Akan tetapi jika sudah menanamkan investasi, perusahaan tersebut tidak ragu untuk memperbesar portofolio bisnisnya.
“PT Multibintang melakukan investasi di produk non alkohol, sementara Coca-Cola beberapa waktu lalu juga sudah memperbesar warehouse mereka. Untuk investor dari sana ketika sudah menanamkan investasi, mereka lebih berani untuk memperluas bisnisnya,” tuturnya.
Mengenai investasi sepanjang Januari-Sep­tem­ber 2014, BKPM menunjukkan investasi pe­na­naman modal asing sektor industri makanan dan minuman mencapai US$2,547 miliar sedang­kan penanaman modal dalam negeri sebesar Rp13,934 triliun. Untuk PMA ada 515 proyek investasi, sementara PMDN sebesar 235 proyek.
Untuk potensi investasi pada 2015 masih terbuka lebar mengingat kalangan dunia usaha menanggapi positif hasil pemilu presiden yang telah berlangsung. Meskipun belum bisa memastikan berapa jumlah investasinya, investor asal Asia yang selama ini wait and see siap untuk masuk ke tanah air. (bc)

Close Ads X
Close Ads X