Aksi Tiga Pilar Siapkan Investasi Rp1 Triliun untuk 2015

Jakarta | Jurnal Asia
Perusahaan makanan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) siap memperbesar investasi sepanjang 2015. Perseroan akan mengucurkan dana senilai Rp1 triliun.
Jumlah itu meningkat 47,9 persen dibandingkan belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan tahun ini sebanyak Rp 676 miliar. Sesuai rencana, dana berasal dari kombinasi pendanaan internal dan eksternal.
Direktur Keuangan Tiga Pilar Sjambiri Loe mengatakan, sebagian besar dana capex akan dipakai untuk ekspansi segmen bisnis beras. Sebanyak Rp400- Rp500 miliar bakal digunakan untuk membangun pabrik penggilingan kelima dan keenam di Sumatera.
“Perseroan sebelumnya membidik wilayah Jawa Timur untuk pembangunan pabrik. Namun, setelah melewati proses pengkajian, pabrik dipindahkan ke Sumatera karena akan lebih menguntungkan petani di sana,” kata Sjambiri, beberapa waktu lalu.
Tiga Pilar juga mengalokasikan Rp150 miliar untuk memperluas pabrik makanan ringan Taro di Jawa Tengah. Sebanyak tiga mesin baru siap didatangkan untuk mendorong produksi makanan ringan tersebut. Sementara itu, sekitar Rp250 miliar dari dana belanja modal akan digunakan untuk memperbesar aset perkebunan kelapa sawit. Perseroan berniat mengakuisisi kebun seluas 8.000 ha di kawasan Sumatera.
“Sisa capex sekitar Rp100 miliar akan dipakai untuk pengembangan makanan lainnya,” tutur Sjambiri.
Hingga Juni 2014, Tiga Pilar membukukan penjualan bersih sebesar Rp2,4 triliun atau naik 41,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp1,7 triliun. Sedangkan laba bersih tercatat sebesar Rp172,9 miliar, tumbuh 28,8 persen dibandingkan semester I – 2013 sebesar Rp134,2 miliar.
Bisnis pengolahan beras menyumbang pendapatan terbesar sebanyak Rp1,5 triliun, tumbuh 36,3 persen dibandingkan Rp1,1 triliun. Sementara itu, manufaktur makanan menyumbang pendapatan sebesar Rp868,6 miliar atau naik 27 persen dibandingkan semester I – 2013 sebesar Rp683,9 miliar. Adapun agribisnis mencatat pendapatan sebesar Rp55,4 miliar, naik 146,2 persen dari Rp 22,5 miliar pada enam bulan pertama tahun lalu.
Tiga Pilar memang berambisi dapat menguasai 5 persen pangsa pasar beras nasional pada 2020. Pada Maret 2014, perseroan meresmikan pabrik pengolahan beras di Sragen, Jawa Tengah. Nilai investasi pabrik mencapai Rp350 miliar, dengan kapasitas produksi sebesar 240.000 ton. Dengan demikian, perseroan memiliki total kapasitas pengolahan beras sebesar 480.000 ton dari tiga pabrik yang telah beroperasi.
Pada September 2014, perusahaan investasi global asal Amerika Serikat (AS), Kohlberg Kravis Roberts & Co LP (KKR) membeli lagi 10 persen saham Tiga Pilar. Dengan demikian, KKR kini menguasai 26 persen saham perseroan, meningkat dari sebelumnya sebesar 16 persen
Sesuai rencana, KKR menyerap sebanyak 292 juta saham baru Tiga Pilar yang diterbitkan melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD). Harga pelaksanaan non-preemptive rights tersebut sebesar Rp2.250 per saham. (id)

Close Ads X
Close Ads X