Presiden Mempengaruhi Ekonomi Indonesia

Medan | Jurnal Asia
Pelantikan presiden sangat berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia. Untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional, presiden harus selektif dalam menentukan susunan kabinetnya. Penegasan itu terungkap saat Talk Show bertajuk
Pengaruh Pelantikan Presiden Terhadap Ekonomi Indonesia yang berlangsung di Studio 96,3 FM Medan dan 95,9 City Radio, Kamis (23/10).
“Respon positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan mencapai rekor tertinggi kedua di Asia. Indeks acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu sempat menanjak hingga 1,45% ke titik tertinginya di 5.101. Ini membuktikan, bahwasanya pelantikan presiden mempengaruhi perekonomian,” ujar Muhammad Pintor Nasution selaku Head of Capital Market
Information Center-Medan Marketing Division Bursa Efek Indonesia.
Tak hanya pencapaian positif pasar modal, rupiah juga menguat pada hari pelantikan presiden. Meski pencapaian terus mengalami pasang-surut perubahan, itu menandakan perlu komitmen dari presiden terpilih untuk benar-benar selektif dalam penentuan kabinet, sehingga mampu membangun tingkat kepercayaan pasar.
Senada dengan Pintor, Gunawan Benjamin dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara yang merupakan salahseorang pengamat ekonomi yang dihadirkan selaku narasumber, juga menyebutkan pelantikan presiden membawa pengaruh bagi ekonomi Indonesia. Tak hanya jangka pendek, bahkan presiden juga memberi andil perubahan jangka panjang bagi ekonomi
Indonesia.
“Dalam setiap penentuan kebijakan, presiden harus lebih hati-hati (prudent), terutama menyangkut isu-isu sensitif seperti menfurangi subsidi BBM,”ujar Benjamin.
Pengurangan subsidi BBM, selain dapat menaikkan inflasi. Dikhawatirkannya juga dapat berdampak kemampuan daya beli masyarakat. Meski di satu sisi pemanfaatannya dapat dialokasikan untuk membantu keluarga
miskin.
Sekretaris Apindo Sumut Laksamana Adhiyaksa yang menjadi narasumber pada talk show tersebut menyebutkan, menyampaikan harapannya presiden terpilih hendaklah lebih memperhatikan infrastruktur di daerah. Di Sumut saja saat ini kondisi kelistrikan masih mempritinkan.
“Presiden terpilih juga harus konsen terhadap isu energi maupun isu pangan,” sebut Laksamana via seluler. (mag-8)

Close Ads X
Close Ads X