Via Perairan Tanjung Balai | Seminggu Tiga Kali Sabu Masuk Medan

Kelima tersangka bandar narkoba jaringan internasional masing-masing memegang barang bukti sabu-sabu ketika diamankan kawasan perumahan Citra Namorambe Asri Desa Sudirejo, Namorambe, Deli Serdang, Sumut, Kamis (23/10).
Medan | Jurnal Asia
Pantas saja narkoba jenis sabu terus membanjir di Kota Medan. Pasalnya, barang haram ini terus masuk via perairan Tanjung Balai sebanyak tiga kali dalam seminggu. Pelakunya tak lain adalah mantan nelayan, yang bosan hidup miskin lalu banting stiur menjadi penyelundup.
Badan Narkotika Nasional (BNN) terus berupaya menekan masuknya barang haram asal negara Malaysia, dengan membongkar jaringan narkoba internasional. Pasca penangkapan lima tersangka pengedar dan kurir narkoba dengan barang bukti 6 Kg sabu di Namorambe, Rabu (22/10) kemarin, petugas Anti-Narkoba mendapati bahwa sabu rutin diselundupkan ke Medan.
“Kelima tersangka menyelundupkan narkoba dari Malaysia ke Tanjung Balai melalui jalur laut. Dalam satu minggu, sindikat narkoba ini bisa tiga kali menyelundupkan,” terang Kepala BNN RI Komisaris Jenderal Anang Iskandar, Kamis (23/10) di komplek perumahan Citra Namorambe Asri Jalan Pahlawan I Gang Suka Tanam Desa Sudirejo, Kecamata Namorambe, Deli Serdang.
Terbongkarnya sindikat narkoba antarnegara ini, kata Anang, berawal dari tertangkapnya dua orang tersangka yakni Tohar dan Jainuddin. Keduanya dibekuk di loket bus di Jalan Pinang Baris pada Selasa (21/10) silam. Dari keduanya petugas BNN menyita 1 Kg sabu-sabu. “Mereka berencana membawa sabu-sabu itu ke Aceh untuk dipasarkan di sana,” jelas Anang.
Kemudian petugas mengembangkan kasus tersebut dan berhasil menangkap seorang pria bernama Wakdin, di kediamannya di Kompleks Perumahan Citra Namorambe Asri Jalan Pahlawan I Desa Sudirejo Namorambe Deli Serdang. Dari situ, petugas menyita sabu-sabu seberat 5 Kg yang disimpan di mobil Toyota Kijang Innova BK 1574 VM. Tidak sampai disitu, petugas kemudian mengamankan dua kurir, Anto dan Jack. Keduanya ditangkap di Tanjung Balai, Rabu (22/10) malam.
Anto diketahui sebagai kurir yang mengambil sabu-sabu di tengah laut, perbatasan dengan Malaysia. Di dermaga Tanjung Balai, narkoba itu dipindahtangankan kepada Jack yang akan membawanya ke Kota Tebing Tinggi untuk diserahkan ke Wakdin. Dari Tebing Tinggi, Wakdin membawa sabu-sabu itu ke Medan dan menyerahkannya kepada Tohar dan Jainuddin.
“Rencananya sabu ini akan diedarkan di Kota Medan dan Aceh,” pungkasnya lagi.
Sambung Anang, kelima tersangka memiliki peran masing-masing. Tohar diketahui sebagai pengendali, Wakdin sebagai bendahara dan penerima hasil penjualan narkoba. Sementara Jainuddin, Anto, dan Jack merupakan kurir.
Dikatakannya, anggota sindikat narkoba ini rata- rata merupakan mantan nelayan. Sehingga, menguasai betul jalur laut dari Malaysia ke Tanjung Balai.
“Mereka (tersangka) ini bosan dengan kehidupan miskin, lalu mantan nelayan ini beralih profesi dengan menyelundupkan narkoba dan penyalurkan TKI ilegal,” ujarnya.
Ia mengaku, digagalkannya 6 kg sabu ini juga tidak terlepas dari peran sarta masyarakat yang turut membantu BNN dalam pemberantasan narkoba.
“Tanpa bantuan masyarakat kita juga tidak dapat melakukannya sendiri. Bisnis narkoba ini akan terus beredar luas jika tidak kita barantas dari kini,” jelasnya.
Dijelaskannya, pihaknya telah melakukan penyidikan terhadap jaringan narkoba ini selama tiga bulan.
“Para tersangka ini telah menjalankan bisnis haramnya diduga telah lebih dari setengah tahun,” katanya.
Pengungkapan kasus tersebut dikatakan pihak BNN masih akan dilakukan pengembangan untuk membongkar jaringan narkoba internasional lain yang ada di Sumatera Utara karena memiliki batas wilayah peraitan yang cukup luas dan memungkinkan untuk menyelundupkan narkoba dari luar negeri.

-Sampai ke Pelosok Kampung
Kepala BNN Anang Iskandar ikut dalam penggerebekan terhadap pengedar sabu di Desa Sudirejo, Kabupaten Deli Serdang, Medan. Anang sempat terkejut ternyata bandar sabu sudah sampai di pelosok perkampungan.
“Ini salah satu jaringan yang bermuara di indonesia dari puluhan yang kita tangkap, kelihatannya kampung tetapi tersimpan 5 Kg sabu,” ujar Kepala BNN, Irjen Anang Iskandar di Desa Sudirejo, kecamatan Nambo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, Medan, Kamis (23/10).
Dalam pengungkapan tersebut BNN mendapati 6 Kg sabu. Untuk menjangkau lokasi, tim BNN harus melewati perbukitan dan kemudian masuk ke lingkungan desa.
BNN menggerebek rumah Wadin yang kini telah berstatus tersangka. Rumah Wadin yang berada di perumahan BTN, Komplek Namorambe Asih, Blok C No 58, nampak mencolok.
“Ini merupakan peringatan bagi kita semua kalau selama deman masih tinggi atau tidak disembuhkan maka bisnis narkotika akan subur,” tuturnya.
Menurut Anang, peran serta masyarakat sangat penting dalam mengungkap jaringan narkoba di Indonesia. Tanpa kerjasama warga, BNN akan kesulitan untuk mengungkap jaringan narkoba apalagi hingga pelosok.
“Ini terungkap berdasarkan informasi masyarakat bahkan dalam proses eksekusi sendiri dibantu oleh masyarakat, oleh karena itu saya hadir disini untuk apresiasi pengungkapan kasus ini,” tutupnya. (bowo/dtc)

Close Ads X
Close Ads X