BEI: Ekonomi Indonesia 2015 Membaik

Jakarta | Jurnal Asia
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis perekonomian Indonesia pada 2015 mendatang membaik sehingga berdampak positif terhadap industri pasar modal agar dapat memenangkan persaingan dengan bursa regional saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diimplementasikan. “Pada 2015 mendatang, BEI fokus pada peningkatan efisiensi dan efektivitas proses perdagangan dengan bursa yang semakin handal sehingga dalam beberapa tahun ke depan dapat memenangkan persaingan dengan bursa-bursa lain di kawasan regional,” ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2015 di Jakarta, Rabu (29/10).
Ia mengemukakan, bahwa mengacu pada asumsi makro ekonomi yang meliputi pertumbuhan ekonomi domestik di kisaran 5,5-5,7 persen, laju Inflasi di kisaran 5,50-5,75 persen, suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) tiga bulan 6,20 persen, suku bunga deposito rupiah 8,20 persen, dan kurs Rp12.000 per dolar AS, maka BEI memproyeksikan rata-rata nilai transaksi harian saham sepanjang 2015 dapat mencapai Rp7 triliun.
Selain itu, lanjut dia, BEI juga me­ningkatkan target jumlah emiten yang mencatatkan saham baru atau penawaran umum perdana saham (IPO) menjadi 35 emiten dibandingkan tahun 2014 sebanyak 30 perusahaan. BEI juga memperkirakan sebanyak 60 emiten akan melakukan pencatatan tambahan atau right issue dan saham bonus pada 2015.
BEI juga memproyeksikan bahwa rata-rata volume transaksi harian Surat Berharga Negara (SBN) yang dilaporkan melalui Centralized Trading Platform Value Added Service (CTP VAS) mencapai Rp4,03 miliar dan rata-rata volume transaksi harian obligasi korporasi diperkirakan mencapai Rp1,71 miliar.
Untuk pengembangan teknologi, Ito Warsito mengungkapkan pada tahun depan total biaya investasi di bidang teknologi informasi dan perkantoran BEI diproyeksikan mencapai Rp109,73 miliar atau mengalami penurunan 1,15 persen dibandingkan dengan RKAT 2014 yang sebesar Rp111 miliar.
“Penurunan itu disebabkan karena sebagian investasi di 2014 diproyeksikan terealisasi di tahun ini sehingga tidak dianggarkan kembali di tahun depan,” katanya.
Dalam rangka mendorong likuiditas, lanjut dia, BEI juga terus melakukan edukasi kepada perusahaan maupun masyarakat agar jumlah emiten dan investor pasar modal mengalami pertumbuhan sehingga pada akhirnya akan mendorong peningkatan likuiditas.
“BEI telah menganggarkan dana sebesar Rp24,79 miliar yang akan digunakan di 2015 untuk berbagai kegiatan edukasi dan pengembangan pasar untuk meningkatkan jumlah investor, emiten, dan produk baru di pasar modal Indonesia,” papar Ito Warsito. (ant)

Close Ads X
Close Ads X