Kenaikan BBM Sebelum Januari 2015

Pekerja mengganti pipa saat melakukan work over di Lapangan Struktur Cemara Selatan Rig PEP 08, Indramayu, Jawa Barat
Jakarta | Jurnal Asia
Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla dipastikan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akhir tahun 2014. Kepastian itu disampaikan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro usai mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Wapres bersama tiga menteri koordinator dan pimpinan PT Pertamina.
(Bersambung ke halaman 11)
Kenaikan BBM
“Kenaikan harga BBM sebelum Januari 2015. Kita akan fokus membahas pada perlindungan sosial yang tepat sasaran,” ujar Bambang Brodjonegoro di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (29/10).
Sebelum keputusan berlaku, lanjut Bambang, pemerintah akan fokus menyusun kebijakan pengalihan subsidi agar lebih tepat sasaran. “Kita akan fokus dulu pada perlindungan sosial yang lebih tepat sasaran,” tutur Bambang.
Kala ditanya apakah pemerintah akan menaikkan harga BBM sebesar Rp3.000 per liter seperti wacana yang berkembang selama ini, Bambang enggan menjawabnya. “Kita belum bisa pastikan,” kata Bambang pendek.
Sebelumnya beredar wacana bahwa pemerintahan Jokowi-JK akan menyesuaikan harga BBM bersubsidi Rp3.000 per liter pada November 2014. Itu ditempuh agar tersedia ruang fiskal memadai dan kuota tidak melebihi 46 juta kiloliter.
Diusul Naik Rp1000/Liter
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat pemerintah harus menyiapkan kenaikan BBM dengan sangat hati-hati. Kesiapan jaring pengaman sosial berikut strategi penahan gejolak harga pangan harus dipastikan.
Saat ini anggaran jaring pengaman yang tersedia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 sebesar Rp 5 triliun bentuknya adalah tunai. “Apakah Jokowi setuju lagi ada Bantuan Langsung Tunai (BLT)? Kan dia tidak mau program bantuan tunai,” ujar Lana, Rabu (29/10).
Kalau mau membuat program non tunai, tentu butuh perencanaan yang lebih lama dan detil. Di sisi lain, untuk mengatasi gejolak harga akibat BBM naik adalah pemerintah harus menjaga pasokan pangan.
Untuk menjaga pasokan pangan berarti pemerintah harus stok pangan, yang setidaknya perlu dilakukan tiga bulan sebelumnya. Kalau tidak dilakukan stok, harga barang naik dan inflasi melonjak.
Kalaupun pemerintah ingin menaikkan harga tahun ini, menurut Lana, jangan terlalu besar. Paling tidak hanya Rp 1.000 per liter. Dengan menaikkan Rp 1.000 per liter, hitungan Lana, tambahan inflasi yang terjadi hanya sebesar 1,05%.
Tambahan inflasi 1,05% tidak terlalu berat. Selebihnya, apabila pemerintah ingin menaikkan lagi bisa dilakukan pada tahun depan. “Dinaikkan tahun ini pun penghematan anggarannya tidak banyak,” terang Lana. (mtv/bc)

Close Ads X
Close Ads X