Terpukul Aksi Jual IHSG Turun 15 Poin

Jakarta | Jurnal Asia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup tutup turun 15.207 poin atau 0,30 persen ke level 5,058.849 pada perdagangan Kamis (30/10). Sementara Indeks LQ45 turun 3.181 poin atau 0,37 persen ke level 860.291.
Kencangnya aksi jual investor domestik diberbagai sektor saham masih menjadi pemicu penurunan Indeks kali ini. Sedangkan investor asing hingga sore hari masih tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp256,969 miliar di seluruh pasar.
Sayangnya aksi beli asing belum mampu mengangkat mayoritas sektoral saham di lantai bursa. Enam dari sepuluh sektor saham tercatat kompak melemah sepanjang perdagangan. Penguatan hanya terjadi pada sektor perkebunan, tambang, industri dasar dan properti.
Perdagangan saham berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 200.161 kali dengan volume 4,784 miliar lembar saham senilai Rp7,811 triliun. Sebanyak 120 saham naik, 169 turun, dan 85 saham stagnan.
Nilai dan volume transaksi kemarin melonjak cukup tinggi gara-gara adanya transaksi pengalihan saham Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp3,2 triliun di pasar negosiasi. Transaksi ini difasilitasi dua broker, yaitu Credit Suisse Securities (CS) dan Maybank Kim Eng Securities (ZP).
Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan sebagian pelaku pasar kembali mengambil posisi ambil untung mengantisipasi penaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Kendati demikian, mayoritas laju bursa saham regional yang positif menahan tekanan lebih dalam,” katanya.
Ia menambahkan, ekspektasi akan kinerja beberapa emiten yang positif pada periode kuartal III 2014 diiringi dengan fluktuasi rupiah yang stabil menahan indeks BEI melemah lebih dalam.
Di sisi lain, ia mengatakan, sentimen positif juga terlihat dari kembali terjadinya aksi beli asing yang menahan koreksi IHSG BEI lebih dalam. Dalam data BEI, tercatat pelaku pasar saham asing membukukan beli bersih sebesar Rp255,06 miliar.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan bahwa setelah adanya kepastian dari the Fed untuk me­nghentikan program “quantitative easing”, pelaku pasar mulai beralih fokus ke rencana pemerintah menaikan BBM.
“Pelaku pasar menunggu kepastian waktu rencana penaikan BBM untuk kembali bergerak ke kisaran level 5.100 poin,” katanya. (dtf/ant)

Close Ads X
Close Ads X