Pasca Insiden di Warung Tuak | Oknum TNI Penikam Brimob Poldasu Menyerah

Medan | Jurnal Asia
Bentrok antar oknum dan institusi TNI vs Brimob kerap terjadi. Seperti Binjai ke­marin, menuai korban jiwa. Seorang tewas karena luka tikam dibagian dada. Pasca pembunuhan sadis tersebut, sang ten­tara menyerahkan diri ke Denpom I/BB.
Terkait aksi pembantaian ini, Kapoldasu Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo angkat bicara.
“Pelakunya adalah Sertu Akhirudin (34) anggota TNI/Brigif 121 Raider Galang. Ia membunuh Brigadir Benny Sihombing, (32) personel Den Gegana Satbrimobda Poldasu yang akhirnya tewas, pada Kamis (20/11) malam,” beber Kapoldasu.
Ditemui usai Sholat Jumat di Mesjid Mapoldasu, Jenderal Bintang dua itu menegaskan, peristiwa tersebut hanya dendam pribadi pada sebulan lalu, dimana keduanya pernah terlibat kesalahpahaman.
“Tidak ada kaitannya dengan kesatuan masing-masing. Saya menghimbau pada anggota Polri dan TNI agar jangan terprovokatori dengan isu yang dapat buat perpecahan,” ujar Eko, kemarin.
Dikatakan Eko, dirinya juga telah memberi pengertian pada seluruh anggota Den Gegana Satbrimob agar mengikhlaskan kepergian rekan mereka sehingga tidak larut dengan dendam yang dapat menimbulkan konflik.
Mantan Gubernur Akpol itu me­nye­butkan, untuk mengondusifkan situasi, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pangdam agar masing-masing pihak memberikan konsolidasi pada ang­gota bahwa kejadian tersebut murni masalah pribadi.
“Perlu saya tegaskan juga bahwa kejadian ini tidak ada kaitannya dengan bentrok brimob dan TNI di Batam,” tegas Eko.
Eko membeberkan, sesaat sebelum ke­ja­dian, Brigadir Benny Sihombing (kor­ban) datang ke lapo tuak milik Benget Sim­atupang di Jalan Ir. Juanda Kelurahan Mencirim Kecamatan Binjai Timur. Saat itu, Brigadir Benny Sihombing bermaksud mau beli tuak. Saat bersamaan, Sertu Akirudin (pelaku) sudah berada didalam lapo tuak tersebut.
Tak lama kemudian, korban berbicara dengan pemilik lapo tuak dengan nada keras dengan mengatakan “kalau kasih minuman jangan pilih kasih,”. Mungkin, perkataan itu yang membuat pelaku tersinggung.
Tak lama korban pergi dari lapo tuak itu, ternyata pelaku sudah menunggu di depan lapo tuak. Belum lagi korban turun sepeda motor yang dibawanya, kemudian pelaku langsung menikam dada kiri korban hingga menembus ke jantung.
“Setelah itu korban dibawa ke klinik Juanda Binjai. Karena ditolak lalu dibawa rumah sakit (RS) Latersia Binjai karena kehabisan darah dan lalu meninggal di rumah sakit tepat jam 20.45 wib,” ungkapnya.
Irjen Eko menegaskan, dari informasi yang diterimanya, pelaku sudah menyerahkan diri ke kesatuan dan diserahkan ke Denpom untuk diproses.
Sementara itu, Kabid Humas Poldasu, AKBP Helfi Assegaf saat ditemui wartawan mengaku sampai saat ini pihak kepolisian telah memeriksa sebanyak 7 saksi yang dibawa ke Ditreskrimum Poldasu. Selain tersangka, barang bukti satu bilah pisau juga sudah disita.
Helfi mengungkapkan, kasus ini ditangani oleh Polres Binjai yang diback up penuh Polda. Selain interograsi para saksi dilakukan sekaligus reka ulang kejadian sebagai acuan pemeriksaan per BAP.
Sementara dari keterangan saksi Benget Simatupang pemilik lapo tuak sebut Helfi mengatakan permasalahan berawal pada sebulan yang lalu dimana korban tersinggung kakinya terinjak dan nyaris terjadi perkelahian.
“Upaya yang dilakukan adalah membuat LP sebagai dasar sidik, sketsa TKP, Mindik, minta otopsi, termasuk surat pelimpahan ke Pom. Saat ini penyidik dalami alat bukti yang ada dan fakta hukum, pasal 340, 338,351 KUHP,” tegas Helfi.
Dikatakan Helfi, diketahui saat ini pelaku bertugas di Brigif 07 yang sedang ditugaskan sementara di Mes TNI AD Gaperta, Medan. Hingga saat ini, pelaku sedang menjalani pemeriksaan intensif dari penyidik Pomdam.
Sekadar informasi, pada tanggal 20-11-2014 sekira pukul 20.05 wib telah terjadi penikaman terhadap anggota gegana di Simpang Awas Mencirim TKP, tak jauh dari timbangan DLLAJ, atas nama Brigadir Beny H sihombing yang dilakukan Sertu Akhirudin.
Bersikap Jernih
Semua pihak diharapkan dapat bersikap jer­nih, dan menahan diri. Semua pe­lang­garan akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Penegasan itu disampaikan Ke­pala Staf Kodam I Bukit Barisan Brigjen TNI Cucu Sumantri kepada sejumlah war­tawan di Makodam I Bukit Barisan, Jalan Gatot Subroto, Medan, Jumat (21/11) siang.
“Penikaman terhadap Brigadir Benny Sihombing (32) yang merupakan anggota Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sumut merupakan kejadian yang melibatkan antar oknum, dan tidak ada hubungannya dengan konflik institusi. Jadi jangan dikait-kaitkan dengan kejadian lain,” ujar Kasdam I/BB.
Kesatuan bertugas Sertu Akhir, sempat tidak diketahui. Sewaktu dicek, tidak satu pun kesatuan di sekitar Binjai yang mengaku memiliki anggota bernama Akhir.
Kepastian Sertu Akhir sebagai anggota TNI, diperoleh setelah Kasdam I/BB menghubungi Komandan Brigif 7/RR yang sedang bertugas di Karo. Dia memastikan bintara itu merupakan anggotanya, dan sudah menyerahkan diri.
(mag-6/mag-8)

Close Ads X
Close Ads X