Rekatkan Persaudaraan dengan Pecinta Batu Permata

1

2

3

060120122624

batu3

Pengunjung mengamati koleksi batu mulia yang berasal dari Banjarmasin dalam Pameran Perhiasan di Jakarta, Jumat (8/11).

Penjual menunggu salah satu stan yang memamerkan batu mulia di Mangga Dua Square, Jakarta, Jumat (19/9).
Sudah sejak empat tahun silam, harapan itu membuncah. Sebuah wadah yang dapat mempererat persaudaraan di kalangan pecinta batu permata. Harapan tersebut baru dapat terwujud pada Februari 2014 silam. “Jauh hari sebenarnya sudah tercetus harapan untuk dapat mendirikan wadah silaturahmi bagi sesama pecinta batu permata. Hanya saja perbedaan persepsi ketika itu, sehingga pada Februari 2014 lalu, barulah kami dapat mewujudkan harapan dengan mendirikan Asosiasi Pecinta Batu Permata Sumatera Utara,”ungkap Ketua Umum Asosiasi Pecinta Batu Permata Sumatera Utara (APBPSU) Marojahan Batubara.
Saat ini keanggotaan APBPSU telah mencapai lebih dari dua ratus pecinta batu permata. Mereka berasal dari sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Utara.
Tidak hanya berprofesi sebagai kolektor, pengrajin, maupun pedagang batu permata, keanggotaan juga dari ragam profesi. Terlebih lagi keanggotaan terbuka bagi siapa saja yang merupakan para pecinta batu permata.
“Pecinta batu permata dari semua kalangan,” jelas Marojahan.
Ketentuan untuk dapat bergabung dengan APBPSU, dijelaskan Marojahan, yakni dengan mengisi formulir pendaftaran, sekaligus menyertakan potocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan pasfoto berukuran 3×4 sebanyak empat lembar. Ketentuan lainnya, segenap keanggotaan APBPSU diwajibkan membayar iuran sebesar Rp.25.000/bulan.
Dorong Ekonomi Kreatif
Kandungan alam melimpahruah. Tumpuan semestinya tidak hanya pada sektor minyak dan gas (migas). Eksplorasi bebatuan juga dapat diandalkan untuk dapat mendongkrak perolehan devisa.
“Melalui eksplorasi bebatuan, pemerintah juga dapat lebih leluasa memberdayakan dari hulu hingga hilir berbagai sektor usaha kecil dan menengah yang berkaitan dengan ketersediaan batu-batu permata,”ujar Marojahan.
Prioritas tersebut, menurut Marojahan juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. Dari hulu hingga hilir yang terhidupi, mulai dari penambang, pengrajin, pengikat batu permata, kolektor, hingga para pedagang.
Terlebih batu-batu permata tanah air, juga memiliki daya saing yang tidak kalah dengan ragam jenis batu permata dari mancanegara. Apalagi saat ini batu-batu permata sedang booming secara global.
“Batu mata kucing, batu kecubung Kalimantan, batu Garut Pancawarna, Batu Lumut Aceh, Batu Sungai Daerah Padang, batu Bacan dari Maluku Utara, Batu Kalimaya Banten, dan banyak lagi jenis bebatuan lainnya yang juga banyak dilirik tidak hanya oleh para kolektor lokal, bahkan dari berbagai mancanegara,”sebut Marojahan.
Selenggarakan Berbagai Event
Sejak terbentuk, beberapa event sudah pernah diadakan APBPSU. Tidak hanya berskala lokal, bahkan keikutsertaan APBPSU pada event berskala nasional.
“Di arena Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), kami juga pernah mengadakan pameran dan lelang batu permata. Keikutsertaan juga pada pameran dan lelang batu permata berskala nasional yang diadakan di Mangga Dua Square Jakarta pada September lalu,”ungkap Marojahan.
APBPSU dalam waktu dekat ini, pada awal Desember 2014 mendatang, bekerjasama dengan Gemstones Indonesia juga turut memprakarsai terbentuknya Medan Gemstone Market. Sekitar 150 hingga 200 stand yang berkaitan dengan batu permata hingga berbagai aksesoris dioperasikan di Lantai II Grand Palladium Plaza Medan.
“Dari Medan Gemstone Market ini, nantinya diharapkan dapat meningkatkan harkat kehidupan para pedagang maupun pengrajin batu permata,”ungkap Marojahan.
Selama ini lazimnya, teramat jarang para pedagang maupun pengrajin batu permata mengikutsertakan anggota keluarganya beraktifas. Dengan keberadaan Medan Gemstone Market, sehingga memungkinkan anggota keluarga para pedagang dan pengrajin tidak sungkan maupun malu lagi untuk turutserta membantu, setidaknya sebagai penjaga toko batu permata.
Keberadaan Medan Gemstone Market tersebut, tentunya dapat lebih menggalakkan pertumbuhan ekonomi kreatif. Terlebih lagi, Medan Gemstone Market tersebut akan didukung ketersediaan laboratorium.
“Laboratorium batu permata, dimaksudkan untuk memastikan produk yang dibeli asli atau imitasi. Setiap produk yang diperdagangkan harus melalui uji laboratorium, dan setiap pembelian akan dilengkapi berupa sertifikat untuk
menjami keaslian dari produk-produk yang diminat konsumen,”terang H.Zulfikar SE yang merupakan salahseorang gemologist yang akan memimpin laboratorium Medan Gemstone Market.
Pimpinan Indonesian Gemstone Suwandi Gazali mengapresiasi kegigihan APBPSU untuk merealisasikan Medan Gemstone Market tersebut. Terlebih lagi pada 15-18 Januari 2015 mendatang, juga akan diselenggarakan pameran dan lelang batu permata berskala nasional di lokasi Medan Gemstone.
“Kalau tidak ada aral melintang pada 15-18 Januari 2015 mendatang terselenggara, berarti pameran dan lelang batu permata di Medan akan menjadi yang terbesar kedua Indonesia, setelah pameran dan lelang batu permata di Rawa Bening, Jakarta beberapa waktu lalu,”ungkap Suwandi.
Saat pameran dan lelang batu permata berskala nasional berlangsung, biasanya tidak hanya mendatangkan dari dalam negeri, melainkan juga dari berbagai mancanegara. Untuk saat ini keberadaan pecinta batu sudah menyeluruh terdapat di semua propinsi, dan dalam waktu dekat ini, Suwandi menyebutkan pihaknya juga akan mengupayakan terealisasinya Asosiasi Pecinta Batu Permata Seluruh Indonesia.
(rufliyandhie rambe)

Close Ads X
Close Ads X