Museum di Sumut Banyak Mati Suri

Sejumlah pelajar melihat salah satu koleksi Museum Negeri Sumatera Utara, di Medan, Rabu (10/9).
Medan | Jurnal Asia
Kepala Museum Negeri Sumut Sri Hartini mengakui dari 21 museum di Sumatera Utara, hanya enam yang telah memenuhi standar museum yang layak. Sedangkan selebihnya justru mati suri. “Museum harus mampu memuliakan kebudayaan, yakni sebagai media edukasi, rekreasi dan penelitian. Oleh karena itu, museum memiliki posisi sentral dalam pemajuan kebudayaan nasional,” kata Sri Hartini, Senin (24/11) menanggapi rendahnya minat masyarakat terutama pelajar untuk mengunjungi museum.
Menurutnya museum Sumut yang ter­letak di Jalan Gedung Arca Medan me­rupakan salahsatu media pembelajaran bagi pelajar maupun mahasiswa.
Pasalnya di museum tersebut banyak menyimpan sejarah baik tentang pah­lawan, seni dan budaya setiap daerah khususnya Sumut dan lainnya.
“Museum Sumut ini juga siap men­dukung revitalisasi objek kunjungan wisata di daerah ini,” kata Sri Hartini.
Dalam upaya meningkatkan minat pe­ngunjung untuk ke museum, selain dila­kukan revitalisasi juga pembenahan de­sain dan fasilitas lainnya sebagai pe­nunjang kenyamanan dan kemudahan bagi pelajar dan mahasiswa saat hendak melalukukan penelitian.
Selain itu juga kata Sri Hartini, telah dilakukan pelantikan kepengurusan Aso­siasi Museum Indonesia Daerah Sumatera Uta­ra (Amida Sumut) yang dibentuk se­bagai terobosan baru untuk mendukung dan memasukan museum daerah yang ada di Sumatera Utara.
Menurutnya dengan Amida Sumut diharapkan nantinya turut mendukung kemajuan permuseuman di Sumatera Utara.
Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Bas­­wedan sebelumnya menyebutkan per­lunya upaya dicari cara bagaimana anak-anak haus untuk datang ke museum. Se­hingga museum dapat menjadi proses pembelajaran yang menyenangkan.
Untuk memajukan pembangunan ke­budayaan, khususnya museum, Men­dikbud meminta pemikiran tentang mu­seum tidak lagi mengarah kepada solusi penyedia, tetapi menjadi keterlibatan penyedia.
Dengan begitu rasa memiliki dan kecintaan masyarakat terhadap museum dapat ditanamkan.
”Tidak kalah penting adalah ke­terlibatan masyarakat, khususnya anak-anak, agar dapat tercerdaskan dan ter­cerahkan wawasan nusantara mereka,” tutur Mendikbud. (swisma)

Close Ads X
Close Ads X