Piala AFF 2014 | Wajib Menang

Hanoi | Jurnal Asia
Timnas Indonesia mengemban tugas berat di laga kedua penyisihan Grup A Piala AFF 2014. Tiga poin wajib diraih untuk lolos ke babak berikutnya. Pasukan Merah Putih bakal menghadapi Filipina pada laga kedua di Stadion My Dinh Hanoi, Selasa (25/11). Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, menegaskan laga ini sangat penting untuk dimenangkan. Karena itu, ia pun mematok target kemenangan yang tak bisa ditawar lagi.
“Filipina di laga pertama kemarin menang, sehingga jika menang lagi mereka akan lolos. Untuk itu, kami harus menang untuk melaju ke semifinal dan juga laga terakhir melawan Laos. Meski, itu akan menjadi pertandingan yang sulit,” ucap Riedl, dalam sesi jumpa pers jelang laga.
Seperti diketahui, pada laga perdana, Sabtu (22/11) lalu, Filipina membungkam Laos dengan skor 4-1. Sementara Indonesia hanya bermain imbang 2-2 dengan Vietnam.
Dengan demikian, saat ini Filipina bercokol di puncak klasemen Grup A dengan tiga poin, diikuti Indonesia dan Vietnam di posisi kedua dan ketiga dengan satu poin, serta Laos berada di peringkat keempat dengan poin nol.
Di sisi lain, Riedl menuturkan timnya bakal menemui kesulitan yang sama ketika bertemu Filipina di partai semifinal Piala AFF 2010. Saat itu, dalam dua laga tim Merah Putih hanya mampu menang tipis masing-masing dengan skor 1-0. Padahal, dua laga itu digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
“Itu bukan laga yang mudah, meski kami melakoni dua laga itu di kandang sendiri. Saya percaya kami memang layak menang. Tapi yang pasti laga itu bukan laga yang mudah untuk dilalui, dan saya yakin kami akan menghadapi situasi yang sama atau mungkin lebih besar dari itu. Mungkin mereka jauh lebih baik sekarang,” tutur pelatih asal Austria tersebut.
Kapten timnas Indonesia, Firman Utina, juga menyadari besarnya potensi bahaya yang bakal dihadirkan Filipina. Dalam jumpa pers sebelum pertandingan, Firman menambahkan lawannya mempunyai kualitas yang bagus dan sangat berbeda saat dihadapinya di tahun 2010 lalu.
“Mereka tim kuat. Punya pemain yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tapi kami bisa meladeni mereka dengan kekompakan,” ujar Firman.
Pemain Persib Bandung ini juga menambahkan kalau timnya sudah sangat siap menjalani partai ini. Semua rekannya pun sudah cukup mengetahui apa yang akan dijalankannya dipertandingan nanti. “Semua pemain yang ada di tim ini pun saya rasa sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk laga nanti,” tandasnya.
Semua pemain skuat Indonesia dalam kondisi siap tempur menghadapi Filipina. Praktis hanya Imanuel Wanggai saja yang absen karena mengalami cedera ringan. “Wanggai cedera ringan. Saya sudah bicara dengannya tentang tidak tampil dan dia memahami,” kata Riedl.
Pada pertandingan melawan Vietnam, Sabtu (22/11), pemain klub Persipura Jayapura itu tampil sebagai pemain pengganti bagi Zulham Zamrun di menit-menit akhir babak kedua. Selain Wanggai, tidak ada masalah soal kondisi fisik para pemain lainnya.
Pada Senin petang, para pemain tim Merah-Putih menjalani latihan selama satu jam di lapangan kompleks Stadion My Dinh, Hanoi. Dalam latihan tersebut tampak Riedl mengasah ketajaman penyelesaian akhir di depan gawang lawan. Sementara itu, Wanggai tetap datang, namun hanya latihan ringan secara terpisah.
Mengenai formasi yang akan ditampilkan, Riedl enggan mengungkapkan, begitu juga mengenai susunan pemain utama yang bakal diturunkannya. “Kita lihat nanti,” kata Riedl ketika ditanya kemungkinan akan memasang Firman Utina sebagai pemain utama.
Sementara itu, Zulham Zamrun sesuai latihan mengatakan bahwa ia siap untuk bisa tampil penuh. “Saya upayakan juga untuk bisa buat gol,” kata Zulham yang mencetak satu ke gawang Vietnam.
Di kubu Filipina, pelatih Thomas Dooley menyebut Indonesia sebagai tim favorit untuk laga nanti. Dia bahkan menyebut Indonesia tim terkuat di Piala AFF 2014.
Rekam jejak pertemuan dengan tim Garuda memang menunjukkan Filipina tertinggal. Dari empat pertemuan, tak satupun berhasil dimenangi dengan catatan tiga kali kalah dan satu imbang. “Kami menantikan laga ini. Kami menghadapi tim terbaik di turnamen ini, saya pikir Indonesia adalah tim terkuat di turnamen,” kata Dooley dalam jumpa pers di hotel Crowne.
Dooley memposisikan timnya sebagai underdog. Kata dia, sebagai underdog, sudah sepatutnya Filipina mengejutkan tim unggulan. “Jadi mereka jelas akan jadi favorit dan kami jadi underdog. Ini adalah laga besar dan kami berharap akan meraih sukses,” tandasnya.
Riedl sendiri secara pribadi menganggap kedua tim punya kans sama untuk menang. Karena itu dia menolak cap favorit dari Dooley. “Saya mengenal Dooley sebagai pelatih cerdas karena langsung menyebut kami sebagai favorit. Tapi, saya tidak setuju karena ini akan jadi laga 50-50. Saya tidak melihat satu dari kedua tim ini datang dalam posisi lebih baik. Kami menantikan laga ini, kami sudah bersiap dan semoga tim terbaik menang,” kata Riedl.
Sebelum ini, Riedl meyakini bahwa Indonesia berada dalam kondisi fisik yang lebih baik. Menurutnya, Filipina tampil bagus kala mengalahkan Laos, tapi tidak luar biasa.
“Saya percaya Filipina tidak berada dalam kondisi fisik yang lebih baik dari kami. Dari apa yang saya lihat kemarin, saya yakin kondisi fisik kami lebih baik dari mereka,” kata Riedl usai memimpin latihan tim kemarin, Minggu (23/11).
Mematangkan pertahanan dan mempertajam akurasi tembakan para pemain menjadi menu utama latihan terakhir timnas Indonesia jelang menghadapi Filipina dalam lanjutan penyisihan Piala AFF 2014, Senin 24 November 2014.
Para punggawa Timnas sendiri terlihat berlatih dengan konsentrasi penuh mendengar instruksi Riedl dan selama 1,5 jam. Pembenahan akan lemahnya pertahanan menjadi fokus pria Austria itu. Riedl memberi materi kepada para bek tengah untuk menghalau umpan silang (crossing) dari rekan-rekan setimnya. Selain itu, dua kiper Indonesia, Kurnia Meiga dan I Made Wirawan, juga berlatih menahan tembakan. (adp-dc-goal-vv-scw)